JAKARTA - Kementerian Pertanian terus mengupayakan Indonesia bisa menjadi lumbung pangan dunia di 2045. Hal ini dilakukan secara bertahap pada setiap komoditas untuk tak lagi impor, bahkan menjadi ekspor.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman menyatakan, upaya menjadi lumbung dunia ini secara bertahap terlihat dari komoditas padi, bawang merah, dan cabai yang sejak 2016 tidak lagi impor, bahkan ekspor. Begitu pula dengan komoditas jagung sejak tahun 2017.
"Holtikultura kita juga mengalami perbaikan, dulu kita impor bawang merah sekarang kita ekspor. Tahun 2017 sebanyak 7.750 ton kita ekspor ke 6 negara tetangga," katanya dalam acara Gala Diner dan Ramah Tamah Kementerian Pertanian di Hotel Putri Duyung Ancol, Rabu (4/7/2018).
Dia menjelaskan, di tahun 2019 targetnya gula konsumsi tak lagi impor, kemudian tahun 2020 tak lagi impor bawang putih, kedelai, serta rempah.
"Bawang putih kita harapkan 2-3 tahun selesai, tak lagi impor. Kita selesaikan permasalahan dan target ini satu per satu," katanya.
Lalu di 2024 ditargetkan gula industri tak lagi impor, demikian pula dengan daging sapi di tahun 2026. Sehingga di tahun 2045, Indonesia menjadi lumbung pangan dunia.
"Sapi kita sedang upayakan. Dulu rata-rata per tahun kelahiran sapi 180.000 ekor, tahun ini 1,1 juta kelahiran sapi. Ini lonjakan yang luar biasa, naik 500%," jelasnya.
Oleh sebab itu, pihaknya terus mengupayakan agar Indonesia bisa menjadi lumbung pangan dunia di tahun 2045.
"Tahun 2045 Indonesia Insyaallah bisa jadi pemain utama pangan dunia. Mimpi-mimpi kita sebagian sudah menjadi kenyataan (dengan ekspor komoditas)," katanya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)