JAKARTA - Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (AS) akhirnya menguat tajam pada penutupan perdagangan sore ini. Rupiah berhasil lepas dari level Rp14.500-an per USD.
Melansir Bloomberg Dollar Index, Jumat (27/7/2018) pukul 17.10 WIB, Rupiah pada perdagangan spot exchange menguat 46 poin atau 0,32% ke level Rp14.417 per USD. Rupiah hari ini bergerak di kisaran Rp14.380 per USD-Rp14.493 per USD.
Sementara itu, Yahoofinance juga mencatat Rupiah menguat 38 poin atau 0,26% menjadi Rp14.415 per USD. Dalam pantauan Yahoofinance, Rupiah berada dalam rentang Rp14.368 per USD hingga Rp14.490 per USD.
Sebelumnya, Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja menilai langkah BI menaikkan suku bunga acuan 100 bps pada bulan Mei dan Juni, serta menahan suku bunga acuan di level 5,25% pada bulan Juli, menjadi keputusan yang tepat. Jika tidak, kondisi kurs Rupiah akan bergerak lebih liar dan mempengaruhi jumlah cadangan devisa lebih dalam.
"Kalau kemarin tidak dinaikkan (suku bunga acuan), Rupiah bisa lari ke mana-mana dan cadangan devisa kita bisa terkuras untuk menahan laju dolar AS. Memang seperti buah simalakama. Kalau dilihat ke depan situasi ini tidak selesai dalam waktu singkat," paparnya.
Dengan kondisi saat ini, menurut Jahja, Rupiah memang sulit untuk bergerak normal. Terlebih, sebagian besar bahan baku merupakan impor, hal ini menyebabkan harga pokok juga mengalami kenaikan. "Kalau harga tidak ikut dinaikkan maka profit akan turun, memang ini sedikit dilema," imbuh dia.
(Dani Jumadil Akhir)