JAKARTA - Nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terus mengalami tekanan. Rupiah bahkan sempat bergerak ke level Rp14.500 per USD.
Melansir Bloomberg Dollar Index hari ini, Kamis (26/7/2018), Rupiah pada perdagangan spot exchange ditutup menguat 12 poin atau 0,08% ke level Rp14.463 per USD.
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja menjelaskan, kurs Rupiah sejak awal tahun 2018 memang tercatat di sekitar level Rp13.000 per USD, namun saat ini terus terdepresiasi ke level Rp14.500 per USD, yang juga diikuti dengan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI).
Menurutnya, kondisi ini tak hanya bisa dilihat dari sisi pelemahan Rupiah dan diiringi kenaikan suku bunga BI saja, melainkan ada faktor eskternal yang semakin memukul rupiah. Salah satunya, kebijakan Bank Sentral AS yang tahun ini sudah dua kali suku bunga acuannya berkali-kali, berimbas pada seluruh kurs mata uang di dunia.
Di sisi lain, kebijakan pengetatan moneter AS ini pun diprediksi pasar akan berlanjut pada September dan Desember hingga tahun mendatang. Kondisi ini, membuat investor cenderung menanamkan dananya di negara mau dengan imbal hasil yang tinggi.