JAKARTA - Tidak cuma beberapa perusahaan Indonesia yang jatuh ke tangan investor asing, perusahaan sekelas di Amerika Serikat (AS) juga dikuasai investor asing.
Terdapat 11 perusahaan asal AS yang kehilangan identitas dan sekarang tidak lagi menyebut identitas diri mereka 100% Amerika. Berikut daftarnya seperti dikutip Okezone dalam Business Insider, Jakarta, Selasa (7/8/2018).
1. Budweiser
Pemilik saat ini: Anheuser-Busch InBev, pembuat bir Belgia
Jangan tertipu oleh perubahan merek Budweiser. Kalengnya memang betuliskan 'Amerika, tetapi bir ini sekarang dimiliki oleh perusahaan Belgia.
Pada tahun 2008, perusahaan itu dijual ke konglomerat bir Belgia InBev seharga USD52 miliar.
2. Ben & Jerrys
Pemilik saat ini: Unilever, perusahaan barang konsumer
Ikon es krim dari Amerika yaitu Ben & Jerry's dimulai oleh sepasang sahabat Ben Cohen dan Jerry Greenfield setelah mereka membeli sebuah toko bensin tua dan mengubahnya menjadi toko sendok pada tahun 1978.
Pada tahun 2000, merek itu dibeli oleh perusahaan barang konsumen multinasional, Unilever seharga USD326 juta.
3. Burger King
Pemilik saat ini: Restaurant Brands International, perusahaan cepat saji asal Kanada
Di tahun 1954 James McLamore dan David Edgerton membuka sebuah toko hamburger kecil bernama Insta Burger King di Miami, menjual burger seharga 18 sen dan milkshakes.
Tiga tahun kemudian, mereka menghilangkan nama Insta, menambah pemanggang gas dan menambah menu utama burger Whopper.
Di tahun 1976, kedua orang itu menjualnya ke Pillsbury Company dan menjadi perusahaan berger terbesar kedua di AS setelah McDonalds. Dalam dekade setelahnya, perusahaan itu berpindah tangan beberapa kali setelah serangkaian merger dan akuisisi dengan perusahaan induknya, sebelum go public pada tahun 2006.
Pada tahun 2010 dijual ke perusahaan modal swasta 3G Capital dan kembali menjadi milik pribadi.
Sekarang, menjadi bagian dari Restaurant Brands Intenational, perusahaan cepat saji di Kanada yang dibuat ketika Burger King dimerger dengan perusahaan kopi Kanada dan donat dari Tim Horton. Proses bisnis itu masih ditangani oleh 3G Capital.
4. Trader Joe's
Pemilik saat ini: Aldi Nord, rantai supermarket diskon di Jerman.
Trader Joe's kembali pada tahun 1967 ketika toserba berbasis California yang dimiliki oleh Coulombe memutuskan untuk memulai menyimpan makanan yang tidak jelas dan tidak terpakai untuk memberi keunggulan atas persaingan yang datang dari 7-Eleven.
Toko pertama dari Trader Joe's masih buka di California, tetapi bisnisnya sudah berpindah tangan. Itu telah di beli oleh Theo Albrecht, pemilik dari merek supermarket Jerman Aldi Nord di tahun 1979.
5. Lucky Strike
Pemilik saat ini: perusahaan British American Tobacco, sebuah perusahaan tembakau dari Inggris.
Lucky Strike, dulunya sebagai merek rokok paling besar di Amerika, dibangun pada tahun 1871 di Virginia lalu kemudian di ambil alih oleh perusahaan tembakau besar di Amerika.
Jatuh di tangan British di tahun 70-an ketika perusahaan British American Tobacco membelinya dari pemilik sebelumnya.
6. General Electric
Pemilik saat ini: Haier, konsumer China dan perusahaan elektronik
Perkakas dari General Electric menjadi bahan pokok untuk konsumen AS di seluruh negeri, dibuat khusus dari logo Made in Amerika-nya.
Tetapi itu berubah di tahun 2016, merek itu dibeli oleh perusahaan perkakas terbesar di dunia, perusahaan China Haier seharga USD5,4 miliar.
7. American Apparel
Pemilik saat ini: Gildan Activewear, perusahaan pakaian dari Kanada
Merek dari California yaitu American Apparel membuat namanya sendiri dengan slogan Made in USA - Sweatshop Free, dan itu diklaim sebagai perusahaan manufaktur terbesar di Amerika Utara.
Model bisinis ini bekerja selama dua dekade, tetapi di tahun 2015 perusahaan mengajukan kebangkrutan dan menghabiskan waktu dua tahun untuk pulih.
Di tahun 2017, Gildan yaitu perusahaan pakaian dari Kanada membeli hak kekayaan intelektual American Apparel dan beberapa peralatan pabriknya seharga USD88 juta.
8. 7-Eleven
Pemilik saat ini: Seven & i Holdings, grup retail dari Jepang
Kita harus berterimakasih pada Jefferson Green untuk toko serba ada.
Green adalah seorang pegawai dari Southland Ice Company di tahun 1927 ketika dia memulai menjual susu, roti, dan telur dari tempat penyimpanan es pada hari Minggu dan hari libur ketika semuanya sedang tutup, dilansir dari laman website 7-Eleven.
Dia memberi nama kembali toko 7-Elevennya untuk membuka tokonya pada pukul 07.00 am sampai 11.00 pm. Hal ini melekat pada semua jam toko yang kita miliki saat ini.
Setelah krisis finansial di tahun 1987, perusahaannya dibeli oleh Ito-Yokado, bagian dari Seven & i Holdings, perusahaan induk Jepang saat ini.
9. Sunglass Hut
Pemilik saat ini: Luxottica Group, perusahaan kacamata dari Italia
Sunglass Hut berasal dari Miami, ketika ahli kacamata Sandord Ziff memulai kiosnya di sebuah mal pada tahun 1971. Setelah tahun 1986 dia telah membuka toko ke 100-nya. Keluarga Ziff menjual bagian bisnis mereka pada tahun 1991.
Saat ini, dimiliki oleh perusahaan kacamata asal Italia Luxottica, yang menjual seharga USD462 juta di tahun 2001.
10. Holiday Inn
Pemilik saat ini: Intercontinental Hotels, perusahaan hotel dari Inggris
Holiday Inn pertama dibuka oleh seorang pebisnis Kemmons Wilson di Memphis, Tennessee. Wilson mendapatkan ide ketika dia sedang berlibur dengan keluarganya di Washington, DC, setelah dia menyadari bahwa di sana tidak ada tempat yang nyaman dan murah untuk ditempati oleh keluarga besar. Bisnisnya diambil alih oleh InterContinental Hotels Group (IHG) diantara tahun 1988 sampai 1990, dan IHG menjadi perusahaan induk pada saat itu.
11. Hellman's
Pemilik saat ini: Unilever, Perusahaan barang konsumen
Prancis memang sebuah negara yang menciptakan mayones, tetapi Hellman's menjadikannya bumbu pokok di sebagian besar dapur Amerika. Imigran dari Jerman Richard Hellman membuka toko makanan di Kota New York pada tahun 1905 dan menemukan bahwa bumbu buatan rumah miliknya sangat terkenal dan mulai menjualnya secara terpisah.
Di tahun 1932, perusahaan diakusisi oleh Best Foods, penjual mayones lainnya di West Coast. Di tahun 2000, Best Foods dibeli oleh konglomerat barang konsumen yaitu Unilever seharga USD20,3 miliar. Untuk saat ini dua merek itu beroperasi secara terpisah dan Hellman's Mayonnaise dijual di timur dari Rockies sedangkan Best Foods Mayonnaise dijual di Barat.
(Dani Jumadil Akhir)