Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Suku Bunga Acuan Naik Lagi, BI: Untuk Kendalikan Defisit

Yohana Artha Uly , Jurnalis-Rabu, 15 Agustus 2018 |17:35 WIB
Suku Bunga Acuan Naik Lagi, BI: Untuk Kendalikan Defisit
Foto: BI Naikkan Suku Bunga Acuan (Shutterstock)
A
A
A

JAKARTA - Bank Indonesia (BI) memutuskan menaikkan suku bunga acuan, BI 7-day Reverse Repo Rate (BI 7DRR) sebesar 25 basis points (bps) menjadi 5,5% dari sebelumnya 5,25%.

Gubernur BI Peryy Warjiyo menyatakan, pengetatan moneter ini dilakukan Bank Sentral untuk mempertahankan daya tarik pasar keuangan domestik. Tujuan utama lainnya, adalah untuk mengendalikan defisit transaksi berjalan atau Current Account Deficit (CAD) yang melebar.

Bank Indonesia (BI) mencatat CAD kuartal II-2018 mencapai USD8 miliar atau 3,0% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan kuartal sebelumnya sebesar USD5,7 miliar atau 2,2% dari PDB.

"Aliran modal asing di portofolio itu bagus, CAD di bawah 3% itu masih aman. Tapi karena kondisi ketidakpastian global, maka BI dan pemerintah sepakat menurunkan CAD ke level yang lebih rendah, lebih dibawah 3%, lebih aman," kata Perry dalam konferensi pers di Gedung BI, Jakarta, Rabu (15/8/2018).

Menurut Perry, peningkatan defisit transaksi berjalan dipengaruhi oleh tingginya kenaikan impor, baik impor bahan baku, barang modal dan barang konsumsi, sejalan dengan meningkatnya aktivitas ekonomi domestik. Akibatnya, laju impor melebihi kenaikan ekspor.

Maka pengendalian CAD dilakukan dari sisi permintaan, yakni dengan menjaga depresiasi nilai tukar Rupiah agar sesuai fundamental, juga dengan menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 bps.

"Itu (kenaikan suku bunga acuan) bagian dari pengendalian permintaan, sehingga diharapkan bisa menurunkan CAD," katanya.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement