
Bisnis MDLN sendiri masih cukup baik. Pada semester pertama, nilai pemasaran MDLN mencapai Rp1,9 triliun, sekitar 58% dari perkiraan S&P untuk tahun 2018 yang sebesar Rp3,4 triliun. S&P meyakini pada 2019 pemasaran MDLN dapat mencapai Rp3,9 triliun, mayoritas didukung penjualan tanah. Adapun,berdasarkan laporan keuangan MDLN per 30 Juni 2018, total pendapatan perseroan mencapai Rp1,39 triliun, turun 2,6% dibandingkan dengan periode yang sama 2017 Rp1,24 triliun. Namun, laba bersih perseroan meningkat 31% dari Rp138 miliar pada semester I/2017 menjadi Rp181 miliar.
S&P memandang, MDLN akan tetap membutuhkan pendanaan utang yang agresif dalam 12 bulan ke depan. Utang disesuaikan perseroan akan tetap tinggi sekitar Rp6 triliun pada 2018-2019 untuk mendukung belanja modal senilai Rp805 miliar hingga Rp1,6 triliun yang mayoritas digunakan untuk akuisisi lahan di Cikande dan Bekasi.
(feb)
(Rani Hardjanti)