JAKARTA – Bank Indonesia mencatat, sepanjang Agustus 2018 nilai tukar Rupiah melemah sebesar 1,05%. Bank sentral menyebut, meskipun nilai tukar Rupiah masih mengalami tekanan depresiasi, volatilitas tetap terjaga.
Gubernur Bank Indonesia Pery Warjiyo menuturkan, depresiasi Rupiah sejalan dengan mata uang negara peers akibat berlanjutnya penguatan dolar AS secara luas.
“Rupiah secara rata-rata melemah sebesar 1,05% pada Agustus 2018,” kata dia di Gedung BI, Kamis (27/9/2018).
Menurutnya, tekanan terhadap nilai tukar Rupiah relatif terbatas pada September 2018 sehingga pada 26 September 2018 ditutup pada level Rp14.905 per dolar AS. Dengan perkembangan ini maka secara year to date (ytd) sampai dengan 26 September 2018, Rupiah terdepresiasi 8,97%.