Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Harga Minyak Jatuh dari Level Tertinggi, Ini Penyebabnya

Harga Minyak Jatuh dari Level Tertinggi, Ini Penyebabnya
Ilustrasi: Foto Shutterstock
A
A
A

NEW YORK - Harga minyak jatuh Kamis (Jumat pagi WIB), karena prospek peningkatan produksi minyak mentah dari Arab Saudi dan Rusia memicu aksi ambil untung, setelah mencapai harga tertinggi dalam empat tahun yang didorong sanksi AS terhadap Iran, produsen nomor tiga OPEC.

Minyak mentah Brent untuk pengiriman Desember turun USD1,71 atau 1,98%menjadi menetap di USD84,58 per barel. Patokan global ini pada Rabu (3/10/2018), naik ke tertinggi akhir 2014 di USD86,74.

Sementara itu, minyak mentah AS, West Texas Intermediate (WTI) untuk penyerahan November turun USD2,08 atau 2,72% menjadi berakhir di USD74,33 per barel. Demikian seperti dilansir Antara, Jakarta, Jumat (5/10/2018).

Baca Juga: Harga Minyak Dunia Tembus USD82/Barel, Tertinggi sejak 2014

Pelaku pasar mengambil keuntungan setelah Brent naik ke level paling overbought secara teknis sejak Februari 2012. WTI adalah yang paling overbought sejak Januari.

 

Indeks kekuatan relatif (relative strength index/RSI) untuk minyak mentah Brent dan WTI naik minggu ini menjadi di atas USD70, level yang sering dianggap sebagai sinyal bahwa pasar telah meningkat terlalu jauh. Pada Kamis (4/10/2018), RSI kedua kontrak mundur ke bawah USD70.

Membebani harga minyak, indeks pasar saham AS yang secara luas jatuh, dengan S&P 500 pada kecepatan untuk penurunan satu hari terbesar sejak akhir Juni. Minyak mentah berjangka kadang-kadang melacak pasar ekuitas.

 

Juga menekan harga minyak, persediaan minyak mentah di pusat pengiriman minyak AS di Cushing, Oklahoma, naik sekitar 1,7 juta barel dari 28 September hingga Selasa (2/10/2018).

"Kemunduran hari ini tampaknya sangat dipengaruhi oleh penurunan tajam dalam ekuitas dan koreksi yang layak mengingat besarnya percepatan harga naik baru-baru ini," kata Presiden Ritterbusch and Associates Jim Ritterbusch.

Baca Juga: Harga Minyak Catat Rekor Baru Lagi, Dekati USD90/Barel

Harga minyak telah meningkat karena pasar bersiap untuk sanksi-sanksi terhadap Iran yang mulai berlaku 4 November. Menteri Energi Saudi, Khalid al-Falih mengatakan bahwa Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dapat meningkatkan produksi sebesar 1,3 juta barel per hari, tetapi tidak memberikan sinyal bahwa kelompok produsen itu akan melakukannya.

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement