JAKARTA - Wall Street ditutup melemah pada perdagangan 15 Oktober 2018. Bursa saham Amerika Serikat (AS) dibebani penurunan sektor teknologi. Pasar saham AS juga dibayangi kekhawatiran kenaikan imbal hasil obligasi dan laporan keuangan emiten.
Baca Juga: Wall Street Dibuka Lesu di Tengah Ketegangan dengan Arab Saudi
Melansir Reuters, Selasa (16/10/2018), indeks Dow Jones Industrial Average DJI turun 89,44 poin atau 0,35% ke 25.250,55, indeks S&P500 turun 16,34 poin atau 0,59% ke 2.750,79 dan Nasdaq Composite turun 66,15 poin atau 0,88% ke level 7.430,74.
Indeks S&P500 bergerak dua arah selama perdagangan namun berakhir di zona merah. Sedangkan indeks Dow yang menguat sepanjang perdagangan berbalik arah saat penutupan.
Indeks S&P sektor teknologi turun 1,6%, sementara sektor defensif seperti real estate, konsumen dan utilitas memimpin kenaikan S&P. Rata-rata perusahaan dalam indeks S&P500 diharapkan memperoleh pertumbuhan laba 21,6%, turun dari dua kuartal sebelumnya.
Di sisi lain, Departemen Keuangan merilis data bahwa pemerintah federal AS menutup 2018 tahun fiskal dengan defisit terbesar sejak 2012. Imbal hasil pada catatan Treasury 10-tahun patokan berada di 3,1557%, bertahan di atas level bulan September.
Baca Juga: Wall Street Meroket Ditopang Moncernya Keuntungan Perbankan
Saham Bank of America Corp turun 1,9% setelah pertumbuhan kredit di bank AS terbesar kedua tertinggal. Saham Apple Inc turun 2,1% setelah Goldman Sachs mengatakan ada beberapa tanda-tanda permintaan konsumen melambat di China dan dapat mempengaruhi permintaan untuk iPhone musim gugur ini.

Volume perdagangan di bursa AS adalah 6,91 miliar saham, turun dibandingkan dengan rata-rata volume perdagangan selama 20 hari terakhir yang sebesar 7,82 miliar.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)