Jarot mengatakan, sebagai perusahaan yang bebasiskan ilmu pengetahuan, pihaknya mendukung pemerintah dengan meningkatkan pengetahuan para petani dan memperkenalkan berbagai solusi pertanian yang tidak hanya dapat memaksimalkan potensi hasil namun juga dapat menjaga kelestarian lingkungan.
"Dengan penggunaan berbagai teknologi pertanian yang kami perkenalkan, kami yakin Indonesia akan dapat terus meningkatkan hasil produksi pangan dan memantapkan visi menuju ketahanan pangan dan lumbung pangan dunia 2045," tambahnya.
Baca Juga: RI Kembangkan Teknologi Sulap Rawa Jadi Lahan Pertanian
Dalam gelaran Hari Pangan Sedunia 2018, pihaknya juga menunjukkan komitmennya dalam memberdayakan petani melalui edukasi penanggulangan nematoda atau parasit yang menyerang akar tanaman. Menurut riset yang dilakukan oleh Bayer, parasit nematoda ditemukan dalam 46% lahan pertanian di Indonesia, di mana 91% dari lahan yang terkontaminasi mengalami penurunan panen.
"Meski pengetahuan mengenai nematoda cukup tinggi, masih banyak petani yang tidak melakukan inspeksi rutin terhadap akar tanaman mereka, dan banyak di antara mereka yang menolak penggunaan nematisida karena dinilai mahal," pungkasnya.
(Dani Jumadil Akhir)