Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

BI Tahan Suku Bunga Acuan di Level 5,75%

Yohana Artha Uly , Jurnalis-Selasa, 23 Oktober 2018 |14:22 WIB
BI Tahan Suku Bunga Acuan di Level 5,75%
Bank Indonesia. Foto: Yohana/Okezone
A
A
A

JAKARTA - Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) pada 22-23 Oktober 2018 memutuskan untuk menahan suku bunga acuan atau BI 7-Day Reverse Repo Rate di level 5,75%.

"Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada tanggal 22-23 Oktober 2018 memutuskan untuk menahan BI 7-day Reverse Repo Rate di level 5,75%" ujar Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara dalam konferensi pers di Kantor Pusat BI, Jakarta, Selasa (23/10/2018).

Baca Juga: Kadin: Pengusaha Sudah Antisipasi Kenaikan Suku Bunga Acuan BI

Adapun suku bunga Deposit Facility (DF) tetap di level 5,00% dan Lending Facility (LF) pada level 6,50%, berlaku efektif sejak 23 Oktober 2018.

Sebelumnya, ekonom telah memprediksi kebijakan moneter Bank Sentral tersebut. Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira menilai, BI akan menahan suku bunga acuan dan melakukan pengetatan moneter pada bulan Desember.

grafik

Hal itu sebagai respons dari kenaikan suku bunga acuan Amerika Serikat (AS), Fed Fund Rate (FFR) di Desember. "Kemungkinan besar BI akan menahan kenaikan bunga-nya saat ini. Baru pada Desember nanti ketika The Fed (Bank Sentral AS) menaikkan suku bunganya rate 25 bps, BI akan ikut menaikkan 7-Days Repo Rate," ujarnya kepada Okezone.

Pertimbangan untuk mempertahankan suku bunga acuan, kata Bhima, juga didorong kondisi nilai tukar Rupiah yang mulai menguat menjauh dari level Rp15.300 per USD, meski masih di kisaran Rp15.180 per USD.

Baca Juga: BI Diprediksi Tahan Suku Bunga Acuan 5,75%

"Juga harga minyak mentah dunia yang menurun, sebelumnya sempat di atas USD86 per barel. Hal ini menguntungkan Indonesia.

Kekhawatiran naiknya kebutuhan valas karena pelebaran defisit migas bisa ditahan sementara," jelasnya. Di sisi lain, sentimen dari eksternal lainnya, yakni kondisi geopolitik yang sempat tegang akibat pembunuhan wartawan Arab Saudi di kantor konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki, juga mulai mereda.

grafik

Menurut Bhima, BI hingga bulan Desember akan lebih menggunakan instrumen cadangan devisa untuk mendorong stabilitas kurs Rupiah. "Jadi bulan Desember nanti BI akan naikkan suku bunga acuan 25 bps, tahun depan bisa 3-4 kali naik seiring kenaikan Fed rate. BI masih wait and see pergerakan bunga acuan AS," katanya.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement