Baca Juga: United Tractors Tuntaskan Akuisisi Tambang Emas Martabe Akhir Tahun
Sementara jumlah ekuitas perusahaan juga mengalami kenaikan selama sembilan bulan sejak awal tahun lalu menjadi Rp54,47 triliun dari sebelumnya di 31 Desember 2017 sebesar Rp47,53 triliun. Sebagai informasi, perseroan tahun ini bakal fokus menggarap pasar kendaraan komersial barang dan penumpang. Keputusan ini merupakan respons terhadap pertumbuhan permintaan truk yang mencapai 91% pada 2017, dipicu oleh pesatnya pembangunan infrastruktur dan pusat bisnis, terutama di Jawa dan Sumatera.
Kemudian untuk produksi tambang batu bara, perseroan menargetkan kenaikan tambang batu bara tahun ini sebesar 10% menjadi 7 juta ton dari tahun lalu sebesar 6,3 juta ton. Faktor logistik menjadi penyebab perseroan tidak dapat mematok target agresif. Saat ini, perseroan memiliki tambang milik sendiri di Kalimantan Tengah, di mana faktor logistik sangat memengaruhi pergerakan bisnis perseroan. Pasalnya, pengangkutan batu bara hanya dapat melalui Sungai Barito yang volume airnya tidak selalu penuh sepanjang tahun. Perseroan sendiri memastikan tidak akan memperluas konsesi tambang milik sendiri.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)