JAKARTA - Emiten properti, PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) meraup pertumbuhan laba hingga 25,35% di kuartal ketiga tahun 2018. Dimana perseroan mengantongi laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp1,78 triliun dari Rp1,42 triliun di periode yang sama tahun lalu.
Baca Juga: Pakuwon Jati Kantongi Pendapatan Rp3,38 Triliun
Direktur dan Sekretaris Perusahaan Pakuwon Jati Minarto Basuki mengatakan, kenaikan laba dipicu karena pertumbuhan pendapatan bersih sebesar Rp5,23 triliun atau naik sekitar19% dari tahun lalu sebesar Rp4,39 triliun. Adapun komposisi pendapatan tahun 2018 disokong oleh recurring revenue sebesar 49% dan development revenue sebesar 51%.
Menurut Minarto, pendapatan berulang Pakuwon hingga September 2018 ini mencapai Rp2,56 triliun, naik 19,1% dibandingkan tahun 2017 yang sebesar Rp2,15 triliun. Hal ini juga ditunjang oleh kenaikan pendapatan dari beberapa pusat perbelanjaan Pakuwon Mall tahap 2 dan 3 yang telah dibuka Februari 2017 dan Tunjungan Plaza Mall tahap 6 yang dibuka September 2017 serta tambahan dari pusat-pusat perbelanjaan ritel dan hotel-hotel existing Pakuwon.
Baca Juga: Naik Tak Sampai 1%, Pakuwon Jati Cetak Laba Bersih Rp900 Miliar
Sementara, pendapatan dari pengembangan Pakuwon mencapai Rp2,66 triliun naik 18,9% dibandingkan tahun 2017 sebesar Rp2,24 triliun. "Ini karena ada pengakuan pendapatan dari apartemen Anderson Pakuwon Mall Phase 4 serta penjualan rumah di Pakuwon City Surabaya," tuturnya dikutip dari Harian Neraca, Selasa (30/10/2018).
Hingga akhir September, Pakuwon mencatat kerugian kurs mata uang asing Rp283,97 miliar. Kerugian kurs ini melonjak jika dibandingkan dengan periode tahun lalu yang hanya Rp13,89 miliar. Tapi, laba bersih PWON masih tumbuh lebih tinggi jika dibandingkan dengan sembilan bulan pertama tahun lalu, karena PWON mencatat penalti atas penebusan utang obligasi Rp153,66 miliar di tahun lalu.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)