Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Realisasi Investasi Kuartal III-2018 Turun 1,6% Jadi Rp173,8 Triliun

Yohana Artha Uly , Jurnalis-Selasa, 30 Oktober 2018 |19:05 WIB
   Realisasi Investasi Kuartal III-2018 Turun 1,6% Jadi Rp173,8 Triliun
Foto: Okezone
A
A
A

JAKARTA – Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) merilis data realisasi investasi periode kuartal III 2018 sebesar Rp173,8 triliun. Realisasi investasi ini mengalami penurunan sebesar 1,6% dibandingkan periode kuartal III 2017 yang sebesar Rp176,6 triliun.

Kepala BKPM Thomas Lembong menyatakan, penurunan ini disebabkan investor cenderung untuk wait and see untuk berinvestasi di Indonesia. Hal ini salah satunya di dorong penguatan Dolar Amerika Serikat (AS) yang memukul mata uang dunia lainnya, tak terkecuali Indonesia.

“Selain itu terjadinya negatif neraca perdagangan Indonesia periode Januari-September 2018, perang dagang Amerika Serikat, China, dan negara lain, menyebabkan investor bersifat wait and see dan menunda realisasi investasi yang sudah direncanakan," katanya dalam keterangan tertulis, Selasa (30/10/2018).

 Baca Juga: Investasi Sektor Energi Turun Sejak 2015, Begini Penjelasan Menteri Jonan

Dia menjelaskan, tentunya realisasi investasi kuartal III 2018 yang turun akan menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah. Di mana pemerintah akan mengkaji dan mengevaluasi lagi kebijakan-kebijakan yang dianggap mengganggu stabilitas investasi.

"Pemerintah juga akan mengantisipasi faktor-faktor eksternal yang mungkin akan berdampak pada realisasi investasi di Indonesia kedepannya seperti krisis ekonomi yang terjadi di negara berkembang seperti Turki dan Argentina. Antisipasi ini perlu dilakukan untuk mencegah para investor menarik kembali modal yang telah diinvestasikan melalui pasar modal ataupun pasar uang,” jelasnya.

Secara rinci, selama triwulan III 2018, realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) tercatat Rp84,7 triliun. Mengalami kenaikan 30,5% dibanding periode yang sama tahun 2017 sebesar Rp64,9 triliun.

 Baca Juga: Ingin Berinvestasi Apartemen? Perhatikan 5 Hal Ini

Sementara, Penanaman Modal Asing (PMA) mencapai Rp89,1 triliun. Tak seperti PMDN, investasi PMA justru mengalami penurunan sebesar 20,2% dibanding periode yang sama di tahun 2017 yang senilai Rp111,7 triliun.

BKPM juga mencatat realisasi investasi tertinggi berdasarkan lokasi proyek yakni Jawa Barat senilai Rp 29,3 triliun atau berkontribusi 16,8%, DKI Jakarta senilai Rp26,2 triliun berkontribusi 15,1%, Banten senilai Rp16,1 triliun berkontribusi 9,3%, Jawa Tengah senilai Rp 14,3 triliun berkontribusi 8,2%, serta Jawa Timur senilai Rp11,5 triliun berkontribusi 6,6%.

Sedangkan realisasi investasi berdasarkan sektor usaha tertinggi berada di sektor Transportasi, Gudang, dan Telekomunikasi sebesar Rp 30,4 triliun atau berkontribusi 17,5%, sektor Listrik, Gas, dan Air senilai Rp28,6 triliun berkontribusi 16,5%, sektor Pertambangan senilai Rp16,1 triliun berkontribusi 9,3%. Kemudian sektor Perumahan, Kawasan Industri dan Perkantoran sebesar Rp13,6 triliun atau berkontribusi 7,8% dan sektor Industri Makanan senilai Rp13,3 triliun berkonstribusi 7,6%.

Kemudian berdasarkan negara asal, investasi PMA tertinggi dari Singapura senilai USD1,6 miliar atau berkonstribusi 24,2%, Jepang senilai USD1,4 miliar berkontribusi 21,2%, Hongkong senilai USD0,5 miliar berkontribusi 7,6%, Malaysia senilai USD 0,5 miliar berkontribusi 7,6%, dan China senilai USD0,5 miliar berkontribusi 7,6%.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement