Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Sumbang USD1,6 Miliar, Migas Masih Jadi Biang Kerok Defisit Neraca Perdagangan

Taufik Fajar , Jurnalis-Selasa, 06 November 2018 |15:19 WIB
   Sumbang USD1,6 Miliar, Migas Masih Jadi Biang Kerok Defisit Neraca Perdagangan
Ilustrasi Perdagangan di Pelabuhan (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA – Bank Indonesia mengungkapkan bahwa saat ini neraca perdagangan Indonesia sudah surplus dari sisi barang. Di mana ekspor Indonesia lebih besar dari impor.

Meski begitu, masih ada masalah pada sektor minyak dan gas bumi (Migas) yang masih defisit.

"Jadi, kita lihat pada bulan Agustus 2018 neraca dagang non migas surplus USD630 juta. Namun defisit dari neraca dagang migas sebesar USD1,6 miliar," kata Deputi Bank Indonesia Dody Budi Waluyo, di Jakarta, Selasa (6/11/2018).

Baca Juga: Akhirnya Neraca Perdagangan Surplus, No 3 Indonesia Menang dari Amerika!

Pelabuhan Tanjung Priok, Gerbang Menuju Ekspor Impor

Dia menjelaskan, untuk menekan defisit itu, pemerintah harus mendorong sektor pariwisata atau tourism. Dan dari sisi servicenya yang harus bisa diandalkan.

"Dengan adanya hal tersebut diharapkan akan masuk devisa dari banyaknya kunjungan turis asing," jelasnya.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement