JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan pada Oktober 2018 mengalami defisit sebesar USD1,82 miliar. Berbalik dari kondisi bulan September 2018 yang surplus sebesar USD227 juta.
"Ini pekerjaan rumah (PR) besar kita untuk menurunkan defisit dengan berbagai kebijakan. Berharap ada kebijakan yang menyentuh neraca perdagangan sehingga transaksi berjalan juga bisa tidak defisit," ujar Kepala BPS Suhariyanto dalam acara konfrensi pers di Kantor Pusat BPS, Jakarta, Kamis (15/11/2018).
Baca Juga: Neraca Perdagangan Oktober Diprediksi Defisit, Ini Hitung-hitungannya
Pria yang akrab dipanggil Kecuk ini menjelaskan, defisit disumbang sektor minyak dan gas (migas) yang sebesar USD1,4 miliar dan sektor non migas sebesar USD393 juta.
"Karena ada peningkatan impor minyak mentah, hasil minyak dan gas. Jadi itu sebabkan kenaikan impor capai 20,6%,” ujarnya.