Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Terbitkan Obligasi Rp58 Triliun Demi Bayar Freeport, Inalum Tak Pilih Pinjam Bank Asing

Yohana Artha Uly , Jurnalis-Jum'at, 16 November 2018 |16:20 WIB
Terbitkan Obligasi Rp58 Triliun Demi Bayar Freeport, Inalum Tak Pilih Pinjam Bank Asing
Ilustrasi: Pertambangan (Foto: Shutterstock)
A
A
A

JAKARTA - Secara mengejutkan, PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) akhirnya memilih skema menerbitkan global bond ketimbang meminjam uang pihak asing, untuk membeli divestasi saham Freeport Indonesia, yang diatur dalam Head of Agreement (HoA). Padahal, sebelumnya pemerintah memastikan telah memiliki pinjaman asing. Lalu apa alasannya?

Head of Corporate Communication PT Inalum Rendi Achmad Witular menjelaskan, pihaknya melakukan penerbitan obligasi ketimbang memilih pinjaman asing lantaran lebih menguntungkan bagi perusahaan.

Pertimbangannya, tren suku bunga akan terus meningkat menyusul keputusan The Fed Rate yang akan kembali dinaikan pada akhir tahun. Sementara pada penerbitan obligasi menggunakan fixed rate atau tingkat suku bunga tetap.

Baca Juga: Bayar Saham Freeport, Inalum Sudah Kantongi Rp58 Triliun Tadi Malam

"Jadi penerbitan obligasi paling fleksibel bagi Inalum. Kalau pun gagal bayar bisa diperpanjang lagi," tegas Rendi saat dikonfirmasi Okezone, Jumat (16/11/2018).

Seperti diberitakan Okezone sebelumnya, Inalum menerbitkan obligasi asing yang terbagi menjadi 4 bagian berdasarkan masa jatuh temponya. Yakni, USD1 miliar dengan kupon 5,23% jatuh tempo pada 2021, USD1,25 miliar dengan kupon 5,71% jatuh tempo pada 2023, USD1 miliar dengan kupon 6,53% jatuh tempo pada 2028, dan USD750 juta dengan kupon 6,757% jatuh tempo pada 2048.

"Begitu pertama kali dilepas langsung laku, karena kupon kompetitif. Tadi malam (dananya) sudah masuk," ujarnya.

Baca Juga:  Inalum Terbitkan Obligasi Dolar AS Rp58 Triliun untuk Bayar Saham Freeport

Padahal, lanjut dia, obligasi ini termasuk jenis unsecured bond, yakni obligasi yang diterbitkan dengan kredit umum oleh peminjam. Larisnya obligasi Inalum, lanjutnya, bisa diartikan bahwa investor percaya kepada Indonesia dan Inalum.

Sekadar diketahui, ada tiga bank yang berperan menjadi BNP Paribas, Citi, MUFG. Sementara yang menjadi joint bookrunners adalah BNP Paribas, CIMB, Citi, Maybank, MUFG, SMBC Nikko dan Standard Chartered. (yau)

(Rani Hardjanti)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement