RI Tingkatkan Kerjasama Investasi dan Perdagangan dengan Kanada
JAKARTA – Hubungan bilateral antara Indonesia dengan Kanada dalam lima tahun terakhir menunjukkan perkembangan yang positif. Namun demikian masih ada peluang untuk meningkatkan kerja sama di bidang investasi dan perdagangan.
Dalam rilisnya, Konjen RI Vancouver Tuti Irman mengatakan peluang Indonesia untuk melakukan peningkatan kerja sama dengan Kanada masih terbuka luas, khususnya dengan Provinsi British Columbia (BC).
”Walaupun sudah terlihat perkembangan positif dalam lima tahun terakhir, perlu diintensifkan kembali business engagement kedua belah pihak,” kataTuti Irman pada ”Trade and Business Networking 2018: Opportunities with Indonesia” di Vancouver, BC, Kanada.
Baca Juga: Menko Luhut: Indonesia Terlalu Besar jika Berpihak pada 1 Negara
Salah satu upaya untuk mendorong kerja sama ini, kata Tuti Irman, adalah melalui pertemuan strategis secara berkala antara KJRI Vancouver dengan Ministry of Jobs, Trade and Technology, BC (quarterly strategic working-level dialogues).
Tuti Irman menambahkan bahwa business engagement dapat dilakukan dengan pembentukan Canada-Indonesia Chamber of Commerce (CICC) chapter pantai Barat.
”Oleh karena itu, diperlukan langkah lebih lanjut upaya untuk mendorong pembentukan CICC ini,” katanya.
Baca Juga: Manfaatkan Perang Dagang, RI Bersaing dengan India hingga Malaysia
Minister of Jobs, Trade and Technology, Provinsi British ColumbiaHon. Bruce Ralston mengatakan peluang kerja sama kedua belah pihak belum dilakukan secara maksimal. Padahal, Indonesia merupakan mitra bisnis yang potensial bagi Provinsi British Columbia.
”Oleh karena itu perlu penguatan perdagangan dan investasi antara Indonesia dan Kanada, khususnya dengan Provinsi BC,” kata Ralston dalam sambutannya pada acara networking tersebut.
Kegiatan ini terselenggara atas kerja sama antara KJRI Vancouver, dengan ITPC Vancouver BRI New York Agency dan Canada Indonesian Diaspora Society (CIDS).
Acara tersebut menghadirkan beberapa pembicara utama, yaitu Direktur Pedanaan Luar Negeri Bilateral Bappenas, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) New York, Trade Facilitation Office (TFO) Canada, dan Hatfield Consultants.
(Feby Novalius)
