Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Total Harta 50 Miliarder RI Masih Kalah dari Kekayaan Bos Amazon

Koran SINDO , Jurnalis-Jum'at, 14 Desember 2018 |12:22 WIB
Total Harta 50 Miliarder RI Masih Kalah dari Kekayaan Bos Amazon
Ilustrasi: Foto Koran Sindo
A
A
A

Kenaikan kekayaan yang relatif tinggi juga dicatatkan oleh pengusaha Bachtiar Karim yang bercokol di peringkat ke-21. Kekayaan keluarga pengusaha ini naik 61% menjadi USD1,45 miliar sejak tahun lalu berkat kenaikan pendapatan perusahaan minyak sawit Musim Mas. Sementara itu pengusaha Hary Tanoesoedibjo (HT) menempati peringkat ke-31 dengan kekayaan USD980 juta.

“Hary Tanoesoedibjo memulai bisnis media segera setelah lulus kuliah. Dia masih memiliki banyak stasiun televisi, stasiun radio, dan satu surat kabar,” papar Forbes.

“Melalui perusahaan MNC Land, dia membangun resor di Bali dan Jawa Barat yang akan dikelola perusahaan Donald Trump,” ungkap Forbes.

Di sisi lain, kekayaan dari setengah daftar orang terkaya di Indonesia pada tahun lalu justru menurun. Ini karena imbas nilai tukar rupiah yang melemah 5% terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang membuat beberapa harga saham anjlok. Mereka yang mengalami kerugian terbesar akibat pelemahan kurs rupiah, salah satunya, adalah Soegiarto Adikoesoemo, pemilik AKR Corporindo yang berada di peringkat ke-39. Kekayaan bersih Adikoesoemo turun 42% menjadi USD780 juta akibat melemahnya perusahaan trading petroleum dan bahan kimia.

Tahun ini daftar orang terkaya Indonesia kedatangan miliarder baru, yakni Danny Nugroho, di posisi ke-38 dengan jumlah harta USD790 juta. Danny adalah pemilik mayoritas saham PT Bank Capital Indonesia di mana dia ditunjuk sebagai presiden komisaris sejak 2004. Danny juga menguasai sebagian besar saham PT Capital Financial Indonesia Tbk yang bergerak di bisnis asuransi dan manajemen aset.

“Ada empat pendatang baru yang bergabung dalam daftar peringkat tahun ini. Danny Nugroho masuk daftar setelah sahamnya di perusahaan keuangan dan asuransi Capital Financial Indonesia naik dua kali lipat pada tahun lalu,” ungkap Forbes.

Baca Juga: Orang Kaya Paling Tua, Usia 95 Tahun Kekayaannya USD1,1 Miliar

Nama lain yang baru masuk dalam 50 orang terkaya di Indonesia adalah bos properti Benny Tjokrosaputro dengan jumlah kekayaan USD670 juta. Dia bertengger di urutan ke- 43, juga berkat usaha lainnya, yakni di bisnis travel dan wisata Sinergi Megah Internusa yang pada Juli lalu menggelar penawaran saham perdana (initial public offering /IPO). “Dia memiliki hampir 84% saham perusahaan yang mengelola Lafayette Boutique Hotel di Yogyakarta dengan nilai sekitar USD225 juta pada akhir November,” papar Forbes.

Pendatang baru lainnya termasuk Sabana Prawirawidjaja peringkat ke-47 dengan kekayaan USD640 juta. Dia adalah pendiri Ultrajaya Milk Industry, salah satu produsen produk susu terbesar di Indonesia. Adapun pendatang baru berikutnya adalah Kardja Rahardjo di peringkat ke-48 dengan kekayaan USD625 juta yang mendirikan perusahaan pelayaran Tamarin Samudra.

“Arifin Panigoro di peringkat ke-46 dengan kekayaan USD655 juta kembali masuk daftar setelah setahun absen karena informasi baru dalam perusahaan minyak dan gas Medco Energi,” ungkap Forbes.

Pebisnis yang terlempar keluar dari daftar tahun ini adalah Purnomo Prawiro saat saham perusahaan taksi Blue Bird merosot lebih dari 25% di tengah persaingan dengan perusahaan taksi online seperti Grab dan Go-Jek. Forbes menetapkan kekayaan bersih minimal yang masuk dalam daftar tahun ini mengalami kenaikan USD600 juta atau meningkat USD150 juta dari 2017 dan yang tertinggi sejak 2013.

Sementara itu, peneliti Indef Bhima Yudisthira mengatakan peningkatan aset bersih 50 orang terkaya Indonesia hingga mencetak rekor baru, menjadi sinyal membahayakan bagi perekonomian Indonesia. Alasannya, kondisi tersebut memperlihatkan akumulasi pertumbuhan ekonomi masih hanya dinikmati oleh golongan masyarakat superkaya.

“Sementara orang miskin masih terjebak di sektor komoditas perkebunan yang harganya jatuh. Ini justru sinyal yang membahayakan,” ujar Bhima di Jakarta.

Baca Juga: Sempat Absen, Arifin Panigoro Kembali Masuk Daftar Orang Terkaya Indonesia

Dia menambahkan, distribusi 40% pendapatan masyarakat paling bawah berada di kisaran 17% dari total nasional. Dalam kurun waktu 20 tahun terakhir, angkanya tidak membaik seiring dengan rasio gini yang stagnan di kisaran 0,38.

Menurut Bhima, jika harta orang kaya meningkat lebih dari konsumsi rumah tangga yang berada di kisaran 5%, artinya golongan kaya ini naik sendiri tidak menciptakan multiplier effect ke kelompok masyarakat lainnya. “Orang kaya di tengah kondisi ekonomi yang tidak pasti cenderung lebih cepat melakukan diversifikasi sektor, dari komoditas ke sektor yang lain,” tandasnya.

(Feby Novalius)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement