Saham Johnson & Johnson jatuh 10% dalam volume besar. Tentu itu menjadikannya sebagai beban terbesar dari satu saham pada S&P 500 dan Dow Industrials.
Tak hanya itu, investor fokus pada kekhawatiran pertumbuhan global dan khawatir tentang pertumbuhan AS setelah China melaporkan pertumbuhan penjualan ritel bulanan yang lemah dan angka output industri, karena data ekonomi mengecewakan dirilis dari zona euro.
"Kelemahan yang ditunjukkan dalam ekonomi China dalam hal jumlah yang dilaporkan sebagai akibat dari perang perdagangan yang sedang berlangsung tentu saja merupakan kekhawatiran yang memudar menjadi kekhawatiran pertumbuhan global," kata Kepala Perdagangan Ekuitas RBC Global Asset Management Ryan Larson.
Baca Juga: AS-China Mulai Mesra, Wall Street Langsung Menguat