Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

SKK Migas: Blok Masela Prioritaskan Kandungan Lokal

Koran SINDO , Jurnalis-Rabu, 19 Desember 2018 |11:39 WIB
SKK Migas: Blok Masela Prioritaskan Kandungan Lokal
Kilang Minyak (Reuters)
A
A
A

JAKARTA – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) menargetkan evaluasi terhadap rencana pengembangan (Plan of Development/PoD) Blok Masela tuntas sebelum pergantian tahun.

Saat ini sejumlah aspek masih dalam peninjauan ulang (review) tim SKK Migas. Setelah direview, kemudian akan dilaporkan pada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). ”Sekarang masih dalam review beberapa aspek, mudah-mudahan akhir Desember sudah selesai,” kata Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto di Jakarta. Menurut dia, sejumlah aspek tersebut, antara lain aspek teknologi, investasi, dan penggunaan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN). Hal utama ialah terkait penggunaan teknologi karena menentukan investasi proyek gas Lapangan Abadi, Blok Masela. ”Ada aspek teknologi. Aspek investasi sendiri jadi teknologi kan harus diyakinkan. Itu adalah teknologi yang paling optimum. Artinya dari sisi investasi bisa yang rendah,” kata Dwi.

Baca Juga: Desain Awal Lapangan Gas Blok Masela Mulai Dikerjakan

Dia mengatakan, aspek yang tak kalah penting menjadi pembahasan SKK Migas terkait POD Blok Masela adalah mengenai tingkat kandungan dalam negeri. Mantan direktur utama Pertamina ini menyebut, TKDN di proyek Blok Masela harus dioptimalkan. ”Sekarang ini sedang diproses dan diharapkan pada saatnya nanti kami sampaikan. Kami mendorong betul untuk TKDN bisa seoptimum mungkin,” kata Dwi. Terkait insentif, kata dia, juga masih dalam pembahasan. Ia berharap seluruh pembahasan itu bisa secepat mungkin selesai sehingga POD Blok Masela bisa ditindaklanjuti oleh Kementerian ESDM. Apalagi proyek Masela masuk pengawasan tim terpadu lintas kementerian.

Kerja tim terpadu nanti diharapkan bisa lebih cepat karena Blok Masela sekarang statusnya sebagai salah satu dari 37 prioritas dalam proyek strategis nasional (PSN). Hal itu sebagaimana diatur Peraturan Presiden Nomor 58/2017. Masuknya proyek Masela sebagai PSN, maka pengembangan Blok Masela bisa didukung berbagai kebijakan atau regulasi pendukung dari pemerintah. ”Mudah-mudahan akhir Desember selesai,” tuturnya. Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Djoko Siswanto mengatakan, saat ini proses POD Blok Masela masih tahap pembahasan di SKK Migas.

kilang

Pemerintah berharap bisa memberikan persetujuan POD pada akhir 2018. Dengan begitu, Inpex tahun depan sudah bisa melakukan proses lelang untuk proyek Blok Masela sehingga pada 2020 sudah memasuki tahapan proses konstruksi fasilitas produksi. ”Setelah selesai, tahun depan bisa lelang. Tahun berikutnya bisa dilakukan pembangunan,” kata dia. Untuk insentif, kata dia, dibahas saat menentukan biaya pengembangan Blok Masela. Menurut dia, insentif ditentukan setelah pemerintah melihat dari biaya keseluruhan pengembangan Blok Masela.

”Insentif itu nanti setelah dilihat keseluruhan cost, dia perlu apa disampaikan,” ungkapnya. Selain masalah biaya, Inpex juga meminta perpanjangan kontrak. Djoko menyebut, pemerintah telah memberikan tambahan kontrak tujuh tahun untuk Inpex di Blok Masela. Sementara untuk perpanjangan kontrak 20 tahun, baru bisa diajukan oleh Inpex paling cepat tahun ini atau 10 tahun sebelum kontrak berakhir pada 2028. Meski begitu, pihaknya menyebut Inpex dan pemerintah telah membahas mengenai perpajangan 20 tahun.

Sementara itu, pengamat ekonomi energi dari Universitas Gajah Mada Yogyakarta (UGM), Fahmy Radhi, mengatakan pada prinsipnya pemerintah berkeinginan proyek Masela bisa segera berjalan. Bahkan, Menteri ESDM Ignasius Jonan berkeinginan segera mempercepat proyek tersebut. Terkait insentif, kata dia, bisa dilakukan sambil jalan. Hal itu telah disampaikan Jonan saat bertemu Inpex di Jepang belum lama ini.

(Nanang Wijayanto)

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement