“Meskipun ada perhatian media yang signifikan yang diberikan terhadap divestasi dan pengurangan penggunaan bahan bakar batu bara, tren pasar terbukti resisten terhadap perubahan,” ujar laporan tersebut.
Batu bara tetap menjadi sumber kedua terbesar energi utama global, setelah minyak, dan sumber terbesar pembangkit tenaga listrik.
Agar dunia dapat mencapai tujuan iklim global, butuh lebih banyak usaha untuk mengembangkan teknologi penyerap karbon, penyimpanan dan penggunaan (CCSU) yang menyerap dan kemudan menyimpan karbon dioksida di bawah tanah atau memanfaatkannya pada industri lainnya, demikian pernyataan IEA.
“Sederhananya – untuk memenuhi tujuan jangka panjang kita, tidak ada masa depan untuk batu bara kecuali dengan CCSU,” kata Direktur Eksekutif IEA Fatih Birol.