Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Dana Tembok Perbatasan Belum Disepakati, Pemerintahan AS Masih Tutup

Koran SINDO , Jurnalis-Senin, 24 Desember 2018 |13:18 WIB
Dana Tembok Perbatasan Belum Disepakati, Pemerintahan AS Masih Tutup
Foto: Reuters
A
A
A

WASHINGTON – Penutupan sebagian pemerintahan Amerika Serikat (AS) akan berlanjut sepanjang libur Natal karena Senat hingga Sabtu (22/12) belum bisa mencapai kesepakatan terkait dana untuk dinding perbatasan.

Presiden Donald Trump menginginkan anggaran dana untuk tembok perbatasan itu di masukkan dalam rancangan anggaran baru. Namun, anggota Senat dari Partai Demokrat tidak mau mendukung keinginan Trump tersebut.

Dengan belum adanya kesepakatan pada draf anggaran pemerintah itu, Ketua Senat Partai Republik Mitch McConnell mengizinkan para senator libur hingga Kamis (27/12). Meski dia menyatakan akan memanggil mereka kembali jika kesepakatan telah ada, keputusan tentang nasib penutupan pemerintahan itu akan berlangsung hingga ada pemberitahuan lebih lanjut.Para senator dari Partai Demokrat tampaknya akan tetap bertahan pada sikap mereka.

 Baca Juga: Pemerintahan AS Tutup Akan Ganggu Ekonomi, Ini Penjelasannya

Pendanaan untuk sekitar seperempat program pemerintah federal, termasuk Departemen Keamanan Dalam Negeri, Kehakiman dan Pertanian berakhir masa berlakunya pada dini hari serta tidak akan diperbarui lagi hingga ada kesepakatan yang dibuat.

Taman-taman federal akan ditutup dan lebih dari 400.000 pegawai penting federal di berbagai lembaga itu akan bekerja tanpa gaji hingga konflik itu bisa diatasi. Adapun 380.000 orang lainnya akan cuti atau cuti sementara. Personel penegakan hukum, patroli perbatasan, pengiriman pos, dan operasional bandara akan tetap berjalan.

Penutupan pemerintahan kali ini menjadi pekan sulit bagi presiden setelah Menteri Pertahanan (Menhan) James Mattis mengundurkan diri untuk memprotes keputusan Trump menarik pasukan AS dari Suriah.

 Baca Juga: Pemerintahan AS Terancam Tutup, Wall Street Terkapar

Rencana penarikan pasukan itu juga mendapat banyak kritik, bahkan dari anggota Partai Republik di Kongres. Krisis politik itu menambah kekhawatiran tentang ekonomi yang membuat sentimen investor negatif, mengakibatkan penurunan bursa saham pada Jumat (21/12).

Penutupan terbaru pemerintahan ini tidak bagus bagi kerja sama dua partai tahun depan, saat Demokrat akan lebih kuat ketika mereka mengontrol Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mulai Januari nanti.

 Baca Juga: Dolar AS Menguat di Tengah Ancaman Penutupan Pemerintahan

Wakil Presiden AS Mike Pence dan Kepala Staf Gedung Putih Mick Mulvaney bertemu Ketua Senat Demokrat Chuck Schumer pada Sabtu (22/12) siang, tapi mereka hanya membuat sedikit kemajuan menuju kesepakatan untuk membuka kembali pemerintahan. “Wakil presiden datang untuk diskusi dan memberi tawaran. Malangnya, kami masih sangat jauh,” ujar juru bicara Schumer dilansir kantor berita Reuters .

“Pence menawarkan mencabut permintaan sebesar USD5 miliar untuk dinding perbatasan, dan menggantinya dengan mengajukan hanya USD2,1 miliar,” kata sumber yang dikutip ABC News.

Gedung Putih menyatakan Trump membatalkan rencana untuk libur Natal di resor Mara Lago, Florida, miliknya, karena penutupan pemerintahan itu. Ibu Negara AS Melania Trump yang berada di Florida juga kembali ke Washington untuk menyambut Natal bersama suaminya.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement