JAKARTA - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) akan mencatatkan obligasi berkelanjutan II PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (Bank Sulselbar) tahap I tahun 2018 pada pembukaan perdagangan awal tahun 2019. Obligasi Bank Sulselbar yang akan dicatat di BEI jumlahnya mencapai Rp750 miliar.
Baca Juga: Angkasa Pura II Terbitkan Obligasi Rp3 Triliun, Kupon Maksimum 9,25%
Kepala Divisi Operasional Perdagangan BEI, Irvan Susandy dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin mengungkapkan bahwa obligasi tersebut akan dicatatkan dalam dua seri, yaitu seri A sebesar Rp467 miliar dan seri B sebesar Rp283 miliar. “Obligasi seri A bernilai emisi Rp467 miliar mempunyai tingkat suku bunga tetap 10,4% per tahun dan jatuh tempo 28/12/2021, sedangkan obligasi seri B bernilai emisi Rp283 mempunyai tingkat suku bunga tetap 10,65% dan jatuh tempo pada 28/12/2023,” kata Irvan dikutip dari Harian Neraca, Rabu (2/1/2019).
Dirinya menambahkan, dalam penerbitan dan pencatatan obligasi ini, Bank Sulselbar menunjuk PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) sebagai wali amanat obligasi. Obligasi tidak dijamin dengan jaminan khusus, tetapi dijamin dengan seluruh harta kekayaan perseroan, baik barang bergerak maupun barang tak bergerak, baik yang telah ada maupun yang akan datang di kemudian hari menjadi jaminan bagi pemegang obligasi.
Irvan menegaskan, Bank Sulselbar hanya akan menerbitkan sertifikat jumbo obligasi yang didaftarkan atas nama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dan akan didistribusikan dalam bentuk elektronik yang diadministrasikan dalam penitipan kolektif di KSEI.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)