“Pengalaman sepanjang 2018, di mana kami merancang dan melakukan proses transformasi serta secara paralel melakukan inovasi produk dan layanan, berhasil menorehkan kinerja keuangan yang rata-rata tumbuh di atas 9%,” katanya.
Menutup 2018, perseroan mencatat kinerja yang positif. Laba bersih tumbuh 9,4% year on year (YOY) menjadi Rp2,7 triliun. Total aset tumbuh (YoY) 9,2% menjadi Rp53,2 triliun dan outstanding loan tumbuh (YoY) 9,4% menjadi Rp40,3 triliun.

Sedangkan pendapatan usaha Pegadaian tumbuh (YoY) 9,5% menjadi Rp11,5 triliun dan jumlah nasabah tumbuh (YoY) 9,4% menjadi 10 juta.
Sunarso menjelaskan, bisnis gadai saat ini menunjukkan perkembangan yang signifikan setelah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membuka bisnis gadai menjadi lebih terbuka dan makin kompetitif.
“Hal ini mendorong kami melakukan banyak terobosan inovasi produk dan layanan. Namun, kami tetap menjaga non performing loan (NPL) atau kredit bermasalah yang makin menurun menjadi 1,3%,” akunya. Karena itu, manajemen tetap optimistis meski pada tahun politik fundamental ekonomi nasional cukup baik.