JAKARTA - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro menyatakan, bahwa ekonomi syariah di Indonesia harus di arahkan pada sektor riil. Pasalnya bisa menjadi penggerak dari keuangannya.
"Jadi jangan sampai sektor keuangan syariah apakah perbankan, pasar modalnya tidak punya basis sektor rill yang kuat. Di mana kalau tidak kuat akan cenderung menjadi pelengkap dari yang konvensional," ujarnya di Gedung Bappenas Jakarta, Kamis (3/1/2019).
Baca Juga: Sederet Tugas Komite Nasional, Majukan Sektor Keuangan hingga Bentuk Bank BUMN Syariah
Dia menjelaskan, bahwa sektor keuangan syariah akan berkembang pesat, apabila ekosistem di sektor rill tersebut, seperti di industri halalnya juga berkembang.
"Nah ini yang kami harapkan dengan road map yang baru di susun oleh Direktorat Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS) bisa mengawalnya," tuturnya.
Baca Juga: Teknologi Diperlukan untuk Penguatan Pembangunan Ekonomi Islam
Maka itu, pihaknya mengkonsolidasikan semua stakeholder, seperti Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, Badan penyelenggara Jaminan Halalnya, sampai pada pelaku usahanya.
"Karena kita juga ingin nantinya salah satunya yaitu dalam rangka menguragi defisit transaksi berjalan atau current ecount defsit (CAD) kita ingin makin banyak ekspor yang berasal dari syariah. Kalau kita sekarang net importer kan akan memperberat CAD. Jadi ada baiknya kita balik itu menjadi net exporter," ungkapnya.
(Feby Novalius)