Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Menhub Kaji Integrasi Moda di Terminal Metrostater

Koran SINDO , Jurnalis-Selasa, 08 Januari 2019 |13:26 WIB
Menhub Kaji Integrasi Moda di Terminal Metrostater
Ilustrasi: Foto Okezone
A
A
A

DEPOK – Kementerian Perhubungan (Menhub) masih menunggu sejumlah stakeholders terkait dengan integrasi moda transportasi di Terminal Metrostater, Depok.

“Ini nanti kita akan lihat para stakeholders mengusulkan proposal titik kereta api, pemda, proporsi yang baik. Kita juga pasti buat proporsi yang baik untuk masyarakat,” kata Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi kemarin.

Direksi PT Andyka Investama Sumarsono Hadi mengatakan, pembangunan terminal terintegrasi Depok Metrostater sudah mulai dilakukan. Pembangunan dimulai sejak kawasan tersebut dinyatakan steril sehingga yang ada saat ini hanyalah untuk pengerjaan pembangunan terminal. Agustus 2018 area tersebut dinyatakan steril. “Setelah itu PT Andyka Investama baru bisa melakukan pengerjaan,” katanya.

 Baca Juga: Menhub Ajak Milenial Bantu Pembangunan Sektor Transportasi

Menurut dia, yang pertama dilakukan adalah pemasangan pagar beton di seluruh area. Tujuannya agar kekuatan bangunan bisa terjaga. “Pembangunan itu dilakukan dalam tiga tahap. Tahap persiapan sudah dilakukan. Perizinan, koordinasi dengan pihak operator terkait juga dengan lingkungan sudah dilakukan. Kemudian pemagaran beton sudah dilakukan,” katanya.

Dia menjelaskan, dua bulan ini pihaknya akan fokus melakukan pengerukan tanah. Jika sesuai target, pengecoran di bawah tanah akan dilakukan pada Mei-Juni 2019. “Yang terpenting kata dia adalah penguatan infrastruktur di bawah tanah sehingga kekuatan bangunan menjadi maksimal,” tukasnya.

Secara teknis setelah penggalian dan pengeboran selesai, selanjutnya adalah pemasangan fondasi yang bentuknya mirip dengan sepatu. Hal ini dilakukan mengingat kontur tanah di lokasi memiliki derajat kemiringan yang berbeda.

“Tahun ini penggalian tanah, pemasangan sepatu fondasi delapan meter. Januari- Februari dilakukan pengerukan tanah. Karena tempatnya miring, maka harus dilakukan pemancangan dengan memasang cor beton dengan rangka beton,“ ungkapnya.

Setelah pengecoran bawah tanah selesai barulah dilakukan pembangunan di atas. Dia mengakui, yang agak rumit adalah pembangunan bawah tanah.

“Sekarang tahapnya under dulu. Ditargetkan fondasi sekitar Mei-Juni. Kalau fondasi sudah selesai, maka pembangunan ke atas lebih cepat,” katanya.

 Baca Juga: Tarif Bus Trans-Patriot Bekasi Rp4.000 per Penumpang

Dia menambahkan, yang menjadi kendala dalam pengerjaan bawah tanah adalah kontur dan kondisi tanah. Ketika tanah dikeruk akan keluar lumpur dan air dari ratusan titik. “Yang lama pada saat proses pengeboran. Bisa saja keluar air dan lumpur. Harapan kami, semoga tidak ada kendala saat pengerjaan bawah tanah,” harapnya.

Sesuai dengan perjanjian bahwa yang pertama harus dibangun adalah kawasan terminal. Pihaknya tidak boleh membangun apapun sebelum terminal terintegrasi selesai. Targetnya setahun sejak Agustus 2018. Setelah terminal terintegrasi selanjutnya diserahkan pada pemerintah.

“Kalau target keseluruhan untuk hunian sekitar tiga sampai empat tahun, tapi kami tidak boleh membangun apapun sebelum terminal selesai,” tambahnya. (R Ratna Purnama)

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement