Pengembang website dapat membuat secara tidak diketahui konsumen akan terus melihat iklan toko online tersebut saat dia membuka Facebook atau Instagram. Hal tersebut dapat dilakukan sesuai permintaan, toko online dapat juga meminta calon konsumen yang profilnya hampir sama dengan konsumen yang baru saja mengunjungi website mereka.
Berjualan online pun dapat dilakukan untuk produk makanan. Tentu tantangan produk ini lebih besar karena jika ada kendala dalam pengiriman makanan bisa basi. Seperti Ajeng Aprilia yang meneruskan bisnis sang ayah. Sejak 1985 menjual daging sapi hingga dua tahun terakhir diambil alih oleh anak-anaknya.
Ajeng memilih untuk membantu memasarkan daging sapi secara online. Bahkan kini dia berkreasi dengan membuat baso dan dimsum. Melalui akun Instagram pribadinya @jeng.april, Ajeng menjajakan dagangan. "Sebenernya offline atau online itu pada akhirnya bukan sebuah pilihan, tapi kita harus lebih fleksibel dalam mengikuti perkembangan zaman," ujarnya.
Rutin mengunggah foto daging, baso, dan dimsum juga tidak lupa penyajian dalam bentuk berbagai jenis makanan. Bukan hanya itu, Ajeng juga menggunakan jasa artis dan selebgram untuk mempromosikan dagangannya.
Terakhir, Ajeng mengirim bakso untuk keluarga Raffi Ahmad. Tentu, harga endorse artis papan atas seperti keluarga Raffi Ahmad tidak sedikit. Enggan menyebut angkanya, namun dia mengaku nilai tersebut hampir sama dengan saat sang ayah menyewa ruko beberapa tahun silam."Jualan online seperti ini menyenangkan, meneruskan bisnis orang tua dan tetap punya kehidupan saya sendiri. Saya bisa sambil mengurus anak," ungkapnya. (Ananda Nararya)
(Dani Jumadil Akhir)