JAKARTA - PT Jasa Marga (Persero) Tbk akan memindahkan Gerbang Tol Cikarang Utama menuju dua titik GT lainnya. Adapun kedua titik tersebut adalah Gerbang Tol Cikampek dan Sadang di Purwakarta.
AVP Corporate Communication JSMR Dwimawan Heru mengatakan, langkah pembongkaran GT Cikarang Utama akan dilakukan segera. Sehingga diharapkan sebelum lebaran seluruh pengendara bisa mulai transaksi di GT baru .
"Proses sedang berlangsung, diharapkan sebelum lebaran sudah bisa transaksi," ujarnya kepada Okezone, Senin (4/1/2019).
Heru menambahkan, pemindahan tersebut bisa mempermudah Jasa Marga dalam melihat rata-rata pengendara yang melewati jalan tol tersebut. Bahkan, perseroan bisa melihatnya secara spesifik mana jalan tol yang akan menuju Utara dan Selatan.
Baca Juga: Jasa Marga Pindahkan Gerbang Tol Cikarang Utama ke Cikampek dan Sadang
Salah satu contohnya, bagi mereka yang transaksi di GT Cikampek maka pengendara tersebut akan menuju Utara. Sedangkan bagi mereka yang transaksi di GT Sadang, artinya mereka akan menuju selatan Jawa.
"Jadi nanti kita akan lebih mudah kontrol distribusi karena sudah bisa dipisahkan mana lalin yang menerus ke timur tol Trans Jawa dan mana lalin yang ke selatan Purbaleunyi," jelasnya.
Heru menyebut jika pembongkaran GT Cikarang Utama dikarenakan sudah terlalu padatnya lalu lintas di wilayah tersebut. Apalagi ditambah dengan adanya beberapa proyek yang ada di sekitar Gerbang Tol tersebut.
Seperti diketahui ada tiga proyek yang ada di jalan tol Jakarta-Cikampek tersebut. Ketiga proyek tersebut meliputi Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Jalan Tol Jakarta Cikampek Elevated II dan proyek Light Rail Transit (LRT).
Adanya beberapa proyek tersebut menyebabkan beberapa lanjut pembayaran di GT tidak dapat difungsikan. Karena tiang pemancang yang digunakan untuk pembangunan makan jalur tol.
Sebagai salah satu contohnya adalah semula Gerbang Tol Cikarang Utama sendiri menuju arah Bekasi terdapat sekitar 14 GT. Sedangkan untuk gerbang keluar ada sekitar 27 lajur
"Dengan adanya tiang tiang, berkurang 6 lajur. Exit tinggal 20. Pengurangan kapasitas ini membuat kami cari jalan keluar," ucapnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)