JAKARTA - PT Smelting (PTS) memastikan produksi katoda tembaga tetap stabil meskipun PT Freeport Indonesia sebagai pemasok utama konsentrat tembaga mengalami penurunan produksi tahun ini.
Penurunan produksi disebabkan oleh masa transisi perpindahan operasional tambang terbuka (open pit) beralih ke tambang bawah tanah. “Penurunan produksi Freeport kami pastikan tidak mengganggu kinerja Smelting. Hal itu karena Freeport sudah berkomitmen memasok seluruh produksinya ke Smelting dengan total 1,1 juta ton,” ujar Manager General Affairs PTS Sapto Hadi Prayetno saat Pemaparan Kinerja PT Smelting 2019 di Jakarta kemarin. Menurut dia, realisasi produksi katoda tembaga Smelting tahun ini tetap terjaga.
Pihaknya merinci, dengan mengolah 1,1 juta ton konsentrat tembaga, maka akan menghasilkan 291.000 ton produk utama katoda tembaga dengan tingkat kemurnian 99,99%. Selain itu, Sapto menuturkan, PTS diproyeksikan mampu menghasilkan produksi samping hingga 1,04 juta ton asam sulfat (sulphuric acid ) dan sekitar 805.000 ton terak tembaga (copper slag). “Dengan proyeksi produksi seperti itu, PTS masih tetap bisa menjaga komitmen untuk memenuhi pasokan katoda tembaga terbaik ke pelanggannya, baik di dalam negeri maupun luar negeri,” tuturnya.
Baca Juga: Freeport Dipastikan Bangun Smelter di Gresik