Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Melihat Nasib Minyak Sawit, Ditolak Pasar Eropa hingga Meningkatnya Produksi

Melihat Nasib Minyak Sawit, Ditolak Pasar Eropa hingga Meningkatnya Produksi
Kelapa Sawit (Foto: Kementan)
A
A
A

Sementara itu, para pembeli di Eropa telah mengurangi pesanan besar minyak kelapa sawit jangka panjang, karena tekanan terhadap minyak nabati yang terkait dengan deforestasi. "Negara-negara Eropa dapat memberlakukan lebih banyak pembatasan pada minyak sawit," kata seorang pedagang yang berbasis di Kuala Lumpur yang memasok minyak sawit ke Eropa. "Importir tidak mau mengambil risiko."

Negara-negara Eropa juga membeli lebih banyak kedelai dari biasanya tahun lalu di tengah-tengah kebuntuan perdagangan Amerika Serikat dan China, dan peningkatan produksi minyak kedelai lokal dapat mengurangi kebutuhan impor minyak nabati secara keseluruhan.

Perang dagang juga menyebabkan ketidakpastian atas permintaan kelapa sawit China, karena setiap resolusi dengan Amerika Serikat dapat membuat China membeli lebih banyak kedelai AS dan membutuhkan lebih sedikit impor minyak.

Ekspor minyak sawit dari Malaysia, produsen kelapa sawit terbesar kedua di dunia, ke Uni Eropa turun menjadi 264.005 ton pada Februari dari 405.867 ton sebulan lalu, menurut surveyor kargo Societe Generale de Surveillance (SGS).

Pembelian minyak sawit China dari Malaysia turun menjadi 98.635 ton bulan lalu dari 264.722 ton pada Januari. "Kami tidak tahu bagaimana perang dagang ini akan berubah," kata Ivy Ng, kepala regional penelitian perkebunan di CIMB Investment Bank.

"Untuk China, itu masih tanda tanya." Permintaan kelapa sawit di Pakistan, Turki dan Mesir diperkirakan akan meningkat menjelang hari libur Ramadhan, meskipun kemungkinan akan tetap dalam norma musiman dan tidak menciptakan lebih banyak pertumbuhan permintaan.

Pedagang juga mengatakan bahwa pasar yang dilanda depresiasi mata uang tahun lalu memiliki daya beli yang lebih baik sekarang, karena manajemen mata uang yang lebih baik dan harga kelapa sawit yang lebih rendah dibandingkan 2018.

"Harga kelapa sawit sekarang cukup murah dibandingkan dengan tahun lalu, yang meningkatkan daya beli untuk Pakistan," kata seorang pedagang minyak biji yang berbasis di Pakistan. "Ini adalah permintaan musiman yang kami lihat setiap tahun, tidak ada permintaan tambahan,” lanjutnya.

(Feby Novalius)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement