JAKARTA – Duta Besar Filipina untuk Indonesia Leehiong T. Wee bertemu dengan Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan Roeslani untuk membahas peningkatan kerja sama dagang dan investasi antara kedua negara.
Menurut siaran pers dari Kedutaan Filipina di Jakarta, disalin dari Antara, Filipina ingin fokus pada peningkatan investasi dan perdagangan dan salah satu strateginya adalah mempromosikan institusi pendidikan di Indonesia, termasuk peningkatan kerja sama dalam layanan pendidikan.
Dubes Wee menyambut baik rencana PHINMA Corporation, divisi pendidikan di bawah PHINMA Education Holdings, Inc. yang menjalin kerja sama investasi senilai 278 juta peso dengan perusahaan Indonesia Tripersada Global Manajemen, dengan nama PT Ind Phil Managemen (IPM).
Perjanjian kerja sama tersebut ditandatangani pada 11 Februari 2019 lalu. Berdasarkan artikel yang diterbitkan oleh Business World, PT Ind Phil Managemen (IPM) akan mendirikan institusi pendidikan tinggi Yayasan Triputra Persada Horizon Education, yang pembangunan pertama berlokasi di Jawa Barat.
"Kedutaan Filipina di Jakarta berharap bisa terus memberikan dukungan terhadap promosi perdagangan dan investasi, termasuk hubungan antar-warga antara kedua negara," demikian menurut Wee, dikutip dari Harian Neraca, Jakarta, Rabu (6/3/2019).
Baca Juga: IA-CEPA Peluang Industri Manufaktur Tingkatkan Ekspor
Sementara itu, Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) mendukung langkah pemerintah yang ingin membuka pasar komoditas karet domestik ke India untuk meningkatkan volume perdagangan. Ketua Umum Gapkindo Moenardji Soedargo menyatakan pihaknya siap memberikan dukungan berupa sosialisasi.
Moenardji menjelaskan selama ini India sebenarnya sudah menggunakan hasil karet dari Indonesia, namun pembelian komoditas tersebut dilakukan melalui perusahaan diler di Singapura. "Kebanyakan perusahaan dagang karet ini adalah perusahaan Singapura yang perannya sebagai dealer. Itu barangnya ekspor dari Indonesia," katanya, disalin dari Antara.
Baca Juga: IA-CEPA Diteken, Siapa yang Lebih Diuntungkan?
Untuk itu, upaya pemerintah guna menjalin kontak langsung dengan India patut mendapatkan apresiasi karena negara tersebut merupakan pasar ekspor potensial bagi karet asal Indonesia.
Moenardji menuturkan langkah aktif India dalam mencari produsen karet baru terlihat karena sebelumnya India masih mampu memenuhi kebutuhan karet secara swadaya. Namun, cara tersebut tidak lagi dapat dilakukan karena adanya gangguan cuaca yang signifikan.
Moenardji juga tidak melihat kendala berarti yang dapat menghambat Indonesia untuk mengekspor karet guna memenuhi permintaan India. Ia memastikan kualitas karet Indonesia masih menjadi pionir termasuk di antara anggota (International Tripartite Rubber Council/ITRC) lainnya seperti Thailand dan Malaysia.
Sebelumnya, pelaku usaha India menjajaki peluang untuk mengimpor karet, gambir dan kertas dari Indonesia seusai misi dagang Indonesia pada India-ASEAN Expo and Summit ke 4: "Co-creating the Future".