Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kecelakaan Lagi, China Stop Operasional Pesawat Boeing 737-8

Retno Tri Wardani , Jurnalis-Senin, 11 Maret 2019 |12:27 WIB
Kecelakaan Lagi, China Stop Operasional Pesawat Boeing 737-8
Pesawat Boeing (Foto: Airgways)
A
A
A

JAKARTA – Regulator penerbangan sipil China mengatakan bahwa pihaknya telah memerintahkan maskapai penerbangan China untuk menghentikan operasional pesawat Boeing 737. Penundaan tersebut dilakukan setelah jatuhnya pesawat dengan ipe yang sama yang diopeerasikan Ethiopian Airlines.

Ethiopian Airlines 737 MAX 8 menuju Nairobi jatuh beberapa menit setelah lepas landas pada hari minggu dan menewaskan 157 penumpang dan awak kabin, dilansir dari CNBC, Jakarta, Senin (11/3/2019).

Baca Juga: Boeing hingga Airbus 'Rebutan' Mobil Terbang Malaysia

Asal tahu saja, kecelakaan tersebut merupakan yang kedua dari pesawat boeing jenis 737 MAX. Pada bulan Oktober, 737 MAX yang diterbangkan oleh maskapai Indonesia Lion Air jatuh 13 menit setelah lepas landas dan menewaskan 189 penumpang.

Administrasi Penerbangan Sipil China (CAAC) menyatakan, pihaknya akan memberi tahu para maskapai penerbangan kapan mereka bisa mengoperasikan kembali pesawat Boeing tersebut.

"Mengingat bahwa dua kecelakaan keduanya melibatkan pesawat Boeing 737-8 yang baru dikirim dan terjadi selama fase lepas landas, mereka memiliki beberapa tingkat kesamaan," kata CAAC.

boeing

CAAC menambahkan bahwa pesanan itu sejalan dengan prinsip toleransi nol pada keselamatan harzards. Sementara itu, penyebab kecelakaan pesawat Boeing di Indonesia masih diselidiki. Sebuah laporan yang dikeluarkan pada bulan November, sebelum perekam suara kokpit dipulihkan, hanya berfokus pada pemeliharaan dan pelatihan maskapai dan respons sistem anti-stan Boeing ke sensor yang baru saja diganti tetapi tidak memberikan alasan atas kecelakaan itu.

Perusahaan penerbangan China memiliki 96 pesawat Boeing tipe 737 MAX yang beroperasi, kata regulator perusahaan negara itu di Weibo.

Seorang pejabat AS menyatakan, masalah ini sangat sensitif. AS, kata dia, tidak ada rencana untuk mengikuti langkah China mengingat 737 MAX memiliki catatan keselamatan yang cukup baik di Amerika Serikat (AS) dan terdapatnya kekurangan terhadao informasi tentang penyebab kecelakaan Ethiopia Air tersebut.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement