Meski demikian, penerimaan dari bea keluar justru menunjukkan penurunan bila dibandingkan dengan periode tahun lalu. Bea keluar tercatat mencapai Rp63 miliar atau sudah terealisasi 14,27% dari target sebesar Rp4,42 triliun.
Realisasi penerimaan bea keluar menunjukkan penurunan 29,49% yoy. Pasalnya dalam periode tersebut penerimaan bea keluar mencapai Rp90 miliar.
"Penurunan tersebut diakibatkan oleh turunnya kinerja ekspor mineral terutama komoditas tembaga. Namun demikian terdapat beberapa komoditas ekspor terkena bea keluar yang mengalami pertumbuhan seperti produk kelapa sawit, nikel dan bauksit, biji kakao, serta kayu dan kulit," demikian tulis Kemenkeu.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)