Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Pemanfatan Teknologi Bantu IKM Bersaing di Era Industri 4.0

Putra Ramadhani Astyawan , Jurnalis-Kamis, 21 Maret 2019 |17:05 WIB
Pemanfatan Teknologi Bantu IKM Bersaing di Era Industri 4.0
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto (Foto: Okezone)
A
A
A

BOGOR - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendorong pelaku industri kecil dan menengah (IKM) di dalam negeri agar segera memanfaatkan teknologi digital sehingga mampu meningkatkan daya saing global. Langkah strategis tersebut sesuai dengan implementasi peta jalan Making Indonesia 4.0.

"Saat ini, dunia memasuki era digital economi, di mana model bisnis yang banyak dijalankan berbasis teknologi informasi dan komunikasi. Melalui pemanfaatan teknologi digital ini untuk memacu IKM nasional berperan pada penerapan revolusi industri 4.0," kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto pada acara e-Smart IKM 2019, IKM Go Digital di Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis (21/3/2019).

Airlangga meyakini, penggunaan teknologi era revolusi industri 4.0 akan mampu mendongkrak produktivitas industri manufaktur secara efisien, termasuk sektor IKM. Bahkan, produk-produk yang dihasilkan bakal lebih kompetitif dan inovatif.

Baca Juga: Aspek Penting Memenangkan Revolusi Industri 4.0

Oleh karena itu, ke depannya, investasi bisnis akan cenderung mengarah kepada aktivitas usaha dengan platform yang kita kenal dengan istilah industri 4.0, ungkapnya. Apalagi, Indonesia mempunyai potensi seiring dengan semakin berkembangnya penggunaan internet dan infrastruktur telekomunikasi.

Berdasarkan data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menyebutkan, sepanjang tahun 2017, pengguna internet di Indonesia mencapai 143,26 juta jiwa atau setara dengan 54,68% dari jumlah penduduk yang mencapai 262 juta orang.

"Penetrasi penggunaan internet itu diharapkan juga dimanfaatkan untuk usaha-usaha produktif yang mendorong efisiensi dan perluasan akses pasar seperti jual beli online," jelas Airlangga.

Baca Juga: Sektor Transportasi Indonesia Sambut Revolusi Industri 4.0

Kemudian, didukung pengguna aktif smartphone di Indonesia yang terus tumbuh, dari 38,3 juta orang di tahun 2014 menjadi 103 juta orang pada 2018. Sejak tahun 2017, Kemenperin telah berupaya melakukan edukasi dan pembinaan terhadap IKM dalam negeri agar masuk dalam e-commerce melalui e-Smart IKM.

"Ini adalah langkah konkret pemerintah dalam mempermudah dan memperluas akses pasar bagi IKM nasional sekaligus memperbesar presentase produk Indonesia di e-commerce," ungkapnya.

Sementara itu, Direktur Jenderal (Dirjen) Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kemenperin Gati Wibawaningsih mengatakan Kemenperin mencatat, hingga akhir tahun 2018, Workshop e-Smart IKM ini sendiri telah diikuti sebanyak 5.945 pelaku usaha dengan total omset yang mencapai Rp 2,37 miliar.

Dari sektornya, industri makanan dan minuman mendominasi hingga 31,87 persen dari total transaksi di e-Smart IKM. Lalu disusul sektor industri logam 29,10 persen, dan industri fashion 25,87 persen.

"Hingga tahun 2019, ditargetkan bisa mencapai total 10.000 peserta untuk ikut program ini," ujar Gati.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement