Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Pembentukan Holding BUMN Farmasi Ditargetkan Selesai Semester I-2019

Yohana Artha Uly , Jurnalis-Rabu, 27 Maret 2019 |12:57 WIB
Pembentukan Holding BUMN Farmasi Ditargetkan Selesai Semester I-2019
Kementerian BUMN (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bakal menjadikan PT Bio Farma (Persero) sebagai induk holding BUMN farmasi. Pembentukan holding ini ditargetkan bisa selesai pada semester I 2019.

Deputi Bidang Usaha Industri Agro dan Farmasi Kementerian BUMN Wahyu Kuncoro menyatakan, target penyelesaian pembentukan holding tersebut memang ditentukan oleh Menteri BUMN Rini Soemarno. Saat ini progresnya, tengah dilakukan pembahasan antar kementerian dan lembaga (K/L).

Baca Juga: Holding BUMN Perumahan Rampung Usai Pilpres

"Jadi memang induknya Bio Farma. Targetnya Bu Menteri BUMN bisa selesai di semester I 2019. Kan sudah jalan nih pembahasan antar kementerian, kami mungkin satu step untuk FGD (focus group discussion) dengan Kementerian Kesehatan dan BPOM, sehingga berproses nanti di pemerintah," jelasnya ketika ditemui di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Rabu (27/3/2019).

Meski demikian, yang menjadi catatan yakni pada semester I 2019 terdapat Pilpres dan Pileg 2019. Peemilihan keduanya akan berlangsung serentak di 17 April 2019.

bumn

Wahyu menyatakan, dalam memproses pembentukan Holding BUMN Farmasi memang tak memperhitungkan pemilu, yang memang berpotensi bergantinya kepemimpinan di tubuh pemerintahan. Meski demikian, pihaknya siap memenuhi proses administrasi ke depanya.

"Ya, kami memprosesnya tanpa memperhitungkan pilpres atau enggak ya tapi secara administrasi di kepemerintahan kita laksanakan," kata dia.

Adapun nantinya Bio Farma bakal menjadi induk seluruh perusahaan pelat merah di bidang farmasi, yang meliputi PT Kimia Farma Tbk (KAEF), PT Indofarma Tbk (INAF) dan PT Phapros Tbk (PEHA).

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement