JAKARTA – Industri jual-beli secara daring atau e-commerce semakin menggeliat di berbagai belahan dunia, salah satunya Indonesia. Besarnya jumlah penduduk di Indonesia merupakan potensi besar bagi para pelaku industri e-commerce.
Pemerintah bahkan memproyeksikan potensi pasar e-commerce akan terus bertumbuh hingga mencapai USD20 miliar pada tahun 2020. Tak heran jika raksasa-raksasa e-commerce semakin merajalela di tengah beragamnya kebutuhan konsumen di sejumlah kota-kota besar seperti Jakarta.
Menggeliatnya perkembangan industri e-commerce diperkuat dengan optimisme masyarakat atau konsumen akan pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini. Berdasarkan penelitian Deloitte Indonesia selama tahun 2014 hingga 2017, tercatat hampir 90% masyarakat positif melihat perkembangan ekonomi.
“Hal ini semakin diperkuat dengan temuan di beberapa keluarga yang memiliki penghasilan di atas Rp5 juta. Mereka sering kali membeli sejumlah produk di luar keperluan sehari-hari misalnya pembelian produk makanan dan minuman,” ujar Director Consulting Deloitte Southeast Asia Stanley Kyung Sup Song, dalam acara Media Briefing bertajuk “Consumer Behaviour in The Digital Market” di Jakarta, kemarin.
Baca Juga: Menperin Janji Produk IKM Banjiri Pasar E-Commerce Indonesia
Selain itu sekitar 17% dari konsumen ternyata tidak terlalu memperhitungkan harga saat hendak membeli barang bahkan sering kali mereka lebih memilih barang mahal dengan kualitas yang terjamin dibandingkan alternatif lain yang lebih murah.
Lebih lanjut penelitian Deloitte Indonesia juga menemukan bahwa Jakarta merupakan kota yang memiliki pasar terbesar, sedangkan kota-kota lainnya menawarkan peluang untuk pertumbuhan yang lebih besar.
Melalui temuan ini, Stanley mengungkapkan bahwa potensi e-commerce di Indonesia akan terus berkembang dan selanjutnya akan menjadi salah satu sektor yang dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
“Indonesia masuk lima besar negara pengguna internet terbesar di dunia menurut data statistik pengguna internet tahun 2017. Jika penetrasi berjalan merata di semua daerah, bisa dibayangkan keuntungan yang didapatkan dari sektor e-commerce,” jelasnya.
Baca Juga: RI Butuh 9 Juta SDM Digital Talent
Temuan menarik lainnya terkait sumber informasi preferensi pilihan produk. Adapun hasil temuan Deloitte menunjukkan media konvensional masih menjadi preferensi bagi sebagian besar konsumen dalam menentukan pilihan produk yang akan dibeli.
“Kurang dari 5% responden yang menyatakan bahwa mereka menggunakan media digital sebagai sumber informasi dalam menentukan produk yang akan mereka beli,” tuturnya. (Heru Febrianto)
(Dani Jumadil Akhir)