JAKARTA - Nilai tukar Rupiah yang sempat melemah selama 2018 diprediksi akan stabil di tahun politik. Kestabilan ini didasarkan pada beberapa hal, di antaranya adalah sikap The Fed yang tidak akan menaikkan suku bunga acuannya pada tahun ini. Hal ini terkait dengan adanya pelambatan ekonomi yang terjadi di Amerika Serikat.
Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Putu Rusta Adijaya mengatakan, nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat terapresiasi seiring posisi dovish The Fed yang menyatakan tidak akan menaikkan suku bunga acuan. Apresiasi nilai tukar Rupiah ini seiring dengan kepercayaan investor pada ekonomi Indonesia di tengah pelambatan ekonomi global.
Baca Juga: Rupiah Pagi Ini Bergerak 2 Arah ke Rp14.249/USD
“Posisi dovish The Fed perlu diwaspadai oleh otoritas moneter di seluruh dunia, terutama di negara berkembang. Posisi dovish menandakan The Fed juga concern terhadap pertumbuhan ekonomi dunia yang diproyeksi turun 0,2 percentage point di 2019 dan 0,1 percentage point di 2020,” ungkapnya dilansir dari Harian Neraca, Kamis (28/3/2019).