JAKARTA - Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengatakan, ada beberapa startup yang bisa mengurangi ketergantungan impor di Indonesia. Salah satunya startup pada bidang energi.
"Startup di bidang energi, mulai dari solar shell, renewable energy dari minyak kelapa sawit jadi BBM. Indonesia sekarang impor BBM 1 ribu barel setahun USD 17 miliar setara Rp250 triliun,” ujarnya, Rabu (10/4/2019).
Baca Juga: Jumlah Startup RI Melampaui Iran
Dia menuturkan, apabila bisa BBM dari palm oil berarti ke depan Indonesia tidak perlu impor BBM lagi. Jika tidak impor lagi, maka pengguna motor beralih menggunakan motor listrik atau motor gesit.
"Motor bensin tinggalkan, beralih kepada motor listrik. Listriknya dihasilkan dari palm oil ke depannya," tutur dia.
Baca Juga: Menristekdikti: Startup Indonesia Nomor 1 di ASEAN
Dia menambahkan, bahwa startup di Indonesia ini mempunyai potensi besar karena dikembangkan oleh anak-anak muda atau mahasiswa. Startup Indonesia ini masuk ranking 5 dunia.
"Jadi, kebijakan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi), kita harus dorong menciptakan enterpreneur muda. Seperti di bidang pangan dari tempe. Tempe sekarang permintaan dari luar negeri. Tadinya 3-4 hari sekarang bisa tahan 1 bulan bisa ekspor ke Korsel. Binaan Kemristekdikti," kata dia.
(Feby Novalius)