JAKARTA - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengkritik pembangunan Bandara Kertajati, Jawa Barat yang baru satu tahun beroperasi tapi sepi penumpang. JK menilai perencanaan pembangunan kurang dilakukan penelitian terkait strategi penempatannya.
JK menyebut masyarakat yang hendak ke Bandung lebih memilih menggunakan jalur darat, tanpa harus melalui Kertajati. Sebab letaknya yang kurang strategis.
Menanggapi hal ini, Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'aruf Arif Budimanta menyatakan, pembangunan infrastruktur bandara merupakan investasi jangka panjang, sedangkan Kertajati baru beroperasi sejak Mei 2018.
"Investasi dari infrastruktur itu bukan investasi satu tahun, tapi jangka panjang. Untuk kebutuhan 10 tahun hingga 50 tahun," katanya ditemui di Hotel Millenial, Jakarta, Rabu (10/4/2019).
Baca Juga: Wapres JK Kritik Bandara Kertajati: Perencanaan Pembangunan Tak Bagus
Di samping itu, menurutnya pembangunan Bandara Kertajati bukan hanya menyasar Bandung, namun juga daerah lainnya di Jawa Barat.
"Jadi jangan hanya melihat Bandung, tapi juga lihat wilayah-wilayah seperti Majalengka, Kuningan, Kabupaten Cirebon," katanya.
Dia menjelaskan, dengan seiring program pemerintah melakukan pembangunan hingga ke desa, maka dalam jangka menengah Bandara Kertajati tak akan lagi sepi.
"Dengan adanya komitmen membangun desa, mungkin dalam jangka menengah panjang akan datang pasti bandara ini akan ramai," katanya.
Baca Juga: Menhub Targetkan Bandara Kertajati Bisa Layani 100 Penerbangan/Hari
Sebelumnya, JK menyebut lokasi bandara yang tidak strategis itu menyebabkan maskapai penerbangan komersial enggan membuka jalur udara baik dari maupun ke Kertajati. Menurutnya salah satu cara untuk meramaikan Bandara Kertajati adalah dengan mengembangkan kawasan wisata di sekitarnya.
"Airlines tidak bisa dipaksa kalau tidak ada penumpang. Siapa yang mau bayar kerugiannya. Kecuali, di sekitar Kertajati itu berkembang, ada usaha di sekitarnya seperti Indramayu, Subang atau sekitarnya," ujarnya di Jakarta, Selasa (9/4/2019).
Sekedar diketahui, penelitian pembangunan Bandara Kertajati hanya dilakukan sejak 2003 hingga keluar izin penetapan lokasi pada 2005. Namun Pemprov Jawa Barat saat itu tidak memiliki anggaran cukup untuk membangun bandara, sehingga izin penetapan lokasi diperpanjang hingga 2012.
Pembangunan bandara sendiri baru dimulai pada 2014 dan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 24 Mei 2018.
(Feby Novalius)