JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno memberikan penjelasan terkait adanya pembentukan holding penerbangan. Saat ini pihaknya sedang mempelajari pembentukan holding tersebut.
"Justru sekarang sedang dipelajari, kita pakai konsultan. Kita bicarakan bersama, ini lebih baik bagaimana. Karena ke depan kalau kita melihat, adalah bagaimana kita lihat di negara lain. Seperti di Doha bandaranya dengan penerbangannya Qatar Airways. Lalu di Dubai itu juga Dubai Airport juga sama dengan Emirates, jadi kita ingin melihat itu," ujarnya di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (15/4/2019).
Baca Juga: Penas Dipilih Jadi Induk Holding Penerbangan, Simak Alasannya
Yang perlu diingat itu, kata Rini, bahwa negara Indonesia adalah negara Kepulauan. Artinya dibutuhkan banyak transportasi udara, sehingga dibutuhkan untuk melakukan investasi lebih banyak. Di mana seluruh masyarakat bisa mendapatkan kesempatan untuk konektivitas melalui udara.
Baca Juga: Menteri Rini Tegaskan Tidak Ada Suntikan Dana Tambahan untuk Holding Penerbangan
"Tentunya kita harus melakukan banyak investasi, kita tidak hanya bisa bergantung dari dana pemerintah saja, kita harus melakukan hal seperti ini," tuturnya.
Dia menuturkan, pihaknya sedang pelajari neraca dari perusahaan jika holding dibentuk. "Sehingga neracanya lebih besar, sehingga kita bisa melakukan investasi yanglebih banyak," ungkap dia.
(Feby Novalius)