Menurut Direktur Riset Centre of Reform on Economics (CORE) Piter Abdullah, penguatan mata uang Garuda itu tak lepas dari Jokowi Effect mengacu kepada hasil hitung cepat (quick count) berbagai lembaga survei yang menunjukkan kemenangan pasangan calon (paslon) 01 Jokowi-Ma'ruf dari paslon 02 Prabowo-Sandi. Di mana pasar menyambut baik kemenangan sementara petahana.
"Penguatan Rupiah hari ini efek sementara dari hasil Pilpres, euforia kemenangan Jokowi," ujarnya kepada Okezone.

Meski demikian, Piter mengatakan masih ada potensi Rupiah akan terkoreksi di pekan depan. Pasalnya, belum ada hasil penghitungan resmi dari pihak Komisi Pemilihan Umum (KPU), sehingga investor masih akan wait and see.
"Paslon 02 bahkan malam tadi masih mengklaim kemenangan. Jadi belum resmi hasilnya dan ada kemungkinan berlanjut ke gugatan ke Mahkamah Konstitusi. Jadi investor masih akan menunggu," katanya.