6. Sabrina dan Elena Bensawan (Cofounder Saab Shares)
Saab Shares Indonesia didirikan oleh Sabrina dan Elena Bensawan untuk menyediakan akomodasi, pendidikan paruh waktu dan akses ke perawatan kesehatan untuk anak-anak yang kurang mampu dan keluarga berpenghasilan rendah.
7. Tiffany Robyn Soetikno (Founder PT Global Urban Esensial)
Pada 2015, Tiffany Robyn Soetikno mendirikan Global Urban Essential (GUE), perusahaan kesehatan digital untuk meningkatkan manajemen pasien lebih baik lagi. GUE terdiri dari empat platform yaitu penerbitan kesehatan online, aplikasi seluler pengasuhan anak, aplikasi manajemen diabetes, dan layanan kesehatan online. Secara keseluruhan, GUE membantu mengelola lebih dari 400.000 pengguna.
8. Windy Natriavi (Cofounder Awantunai)
Setelah beberapa tahun di Go-Jek dan McKinsey, Windy Natriavi menemukan bisnis baru. Pada 2017, ia mendirikan AwanTunai, sebuah startup fintech yang menyediakan modal kerja untuk pedagang mikro dan pinjaman bagi mereka yang tidak memiliki rekening bank. AwanTunai telah memberikan pinjaman modal kerja kepada 3.000 pedagang mikro. Baru-baru ini memperoleh pendanaan USD4,3 juta dari Insignia Ventures Partners dan investor lainnya.
9. Arini Subianto
Ketika taipan Indonesia Benny Subianto meninggal pada Januari 2017, anak perempuannya yang tertua, Arini, mengambil alih kendali perusahaan multi juta dolar miliknya. Setelah dikenal karena kecintaannya pada buku dan hadiah, Arini Subianto sekarang menjadi direktur utama perusahaan induk keluarga, Persada Capital Investama.
Arini mengawasi investasi Persada dalam produk-produk pemrosesan kayu dan minyak kelapa sawit untuk pengolah karet dan batubara. Portofolio Persada mencakup 11% saham di perusahaan raksasa batubara Adaro Energy.
Pada 2003, Arini menggabungkan toko suvenir dan furniturnya di Jakarta dengan toko buku tetangga Aksara, yang dirintis oleh salah seorang teman sekolah menengahnya. Dengan bisnis yang dijaoankannya, Arini menjadi wanita yang paling kaya di Indonesia dengan total keayaan USD668 miliar.
10. Kartini Muljadi
Nama Kartini Muljadi sudah malang melintang dalam dunia bisnis di Indonesia. Forbes Indonesia pada 2018 merilis Kartini Muljadi dalam daftar 50 orang terkaya di Indonesia, dan ia menjadi satu-satunya perempuan yang ada di dalam daftar, dengan kekayaan sekitar Rp8,8 triliun.
Kartini Muljadi bersama anak-anaknya memiliki Tempo Group. Perusahaan terbesarnya adalah PT Tempo Scan Pacific, yang membuat obat-obatan dan barang-barang konsumsi.
Kartini yang kelahiran 17 Mei 1930, mengawali kariernya dari seorang pengacara dan mantan hakim, kemudian mendirikan firma hukum Kartini Muljadi & Rekan. KMR adalah firma hukum komersial dan korporasi Indonesia yang terkenal.
Selain pengusaha, ia juga seorang filantropis dan beberapa kali meluncurkan buku tentang batik, gambar tradisional Indonesia di atas kain, pada ulang tahunnya yang ke-87. (Sindonews)
(Dani Jumadil Akhir)