JAKARTA - Hari Kartini yang jatuh pada 21 April menjadi momen penting bagi keseteraan gender di Indonesia. Lewat pemikiran dan perjuangannya untuk kesetaraan gender, menjadi cahaya bagi kegelapan wanita di Hindia Belanda (kini Indonesia).
Dengan surat-suratnya, Raden Adjeng Kartini mengubah pola pikir kebanyakan perempuan di Indonesia masa kolonial. Bahwa perempuan tidak bisa selalu ditempatkan di bawah pria, perempuan berhak mendapat kesetaraan, terutama hak mengenyam pendidikan dan berkarier.
Baca Juga: Masa Kini, Kartini Kian Strong, Cantik dan Tajir
Perjuangan Kartini yang diabadikan setiap 21 April menjadi inspirasi banyak perempuan di Indonesia untuk setara dan sejajar dengan pria, termasuk dalam berusaha.
Peran perempuan Indonesia sangat penting, bukan hanya dalam mengembangkan keluarga, juga dalam ekonomi, berbisnis, bahkan berpolitik. Memperingati Hari Kartini yang jatuh pada Minggu (21/4/2019), berikut 10 perempuan pengusaha sukses Indonesia yang inspiratif dari berbagai sumber:
1. Amanda Cole (Founder Sayurbox)
Amanda Cole, 28 tahun. Perempuan muda ini memutuskan berhenti dari pekerjaannya untuk membangun impian pertaniannya sendiri. Yaitu membantu petani dalam memotong tengkulak sehingga petani bisa menikmati harga lebih adil. Cole meluncurkan Sayurbox, platform sumber dan distribusi untuk sayur segar
Amanda bermitra dengan 300 perkebunan, dimana Sayurbox melayani 50.000 pelanggan dan menghasilkan 1.000 pengiriman sehari. Ia memenangkan kompetisi startup Seedstars Jakarta, dan telah menerima lebih USD2 juta dalam bentuk pendanaan.
Baca Juga: 6 Wanita Paling Tajir Melintir di Dunia, Nilai Kekayaannya Bikin Takjub
2. Aruna Harsa (Cofounder Dekoruma)
Aruna Harsa merupakan salah satu pendiri Dekoruma, sebuah platform dekorasi rumah yang menghubungkan pelanggan dengan desainer, pemasok, dan vendor interior. Layanan ini juga memungkinkan produsen untuk mendistribusikan produk mereka langsung ke pasar massal, dan menawarkan harga transparan kepada pelanggan.
3. Denica Flesch
Denica adalah ekonom dan pendiri SukkhaCitta, sebuah perusahaan sosial yang memproduksi batik sutra katun yang siap pakai dan ramah lingkungan. Bisnis ini membantu mendukung pengrajin pedesaan di Jawa Tengah melestarikan kerajinan batik kuno mereka. Setiap item pakaian memberikan upah layak bagi pengrajin. Sebelum bergabung dengan SukkhaCitta, ia adalah seorang konsultan dalam program pembangunan sosial di Bank Dunia.
4. Ellen Nio (Investment Associate Patamar Capital)
Ellen Nio adalah rekanan investor di Patamar Capital, dengan dana bantuan hampir USD40 juta. Ia banyak berinvestasi dalam di usaha rintisan dan memimpin SheVC Indonesia, platform terbuka yang dikhususkan bagi calon venture capital perempuan. Ia juga pernah mengembangkan Jakarta Smart City.
Baca Juga: Kisah Arini Subianto Jadi Wanita Terkaya Indonesia Selama 2 Periode
5. Gitta Amelia (Founder EverHaus)
Setelah lulus dari Wharton School di University of Pennsylvania, Amerika Serikat, pada 2017, Gitta Amelia memulai EverHaus, sebuah perusahaan modal ventura dengan modal awal USD5 juta yang berfokus pada Indonesia. Dia sebelumnya memulai Think Nusantara, sebuah publikasi online untuk anak muda Indonesia untuk memperdebatkan perkembangan holistik negara ini.