Chief of Product & Service Officer Telkomtelstra Agus F Abdillah menambahkan bahwa dari hasil survei Telkomtelstra, ada lima faktor yang menyebabkan pemimpin perusahaan memutuskan untuk melakukan transformasi digital menuju industri 4.0.
Pertama adalah lebih hemat biaya produksi, operasional yang lebih efisien, bisa mengembangkan ide inovatif untuk menghasilkan produk dan jasa baru, pengembangan pasar baru, dan meraih segmen pasar baru.
Perusahaan harus memulai inisiatif transformasi digital dan mensimplifikasikan proses dan memperbarui customer experience melalui inovasi teknologi digital seperti software defined network, cloud, dan security intelligent agar mampu memenangkan persaingan, sekaligus melayani dan mempertahankan customer secara cepat, seraya meningkatkan efisensi staf dan menurunkan biaya. Perusahaan saat ini sudah sangat aware dengan keharusan untuk bertransformasi digital agar mampu untuk bersaing dan tetap relevan dengan industri 4.0, jelasnya.
Sementara Ketua Asosiasi Cloud Computing Indonesia (ACCI) Alex Budiyanto menerangkan dalam era revolusi industri 4.0 dengan berbagai teknologi pendukungnya seperti IoT, advance robotic, big data, dan virtual reality, teknologi cloud computing merupakan fundamental utama. Semua teknologi pendukung dari era revolusi industry 4.0 bermuara dalam cloud computing, paparnya.
Alex menjelaskan saat ini telah hadir 13 provider cloud computing lokal yang ikut mendukung pengembangan era revolusi industry 4.0 di Indonesia. Ini membuktikan bahwa Indonesia juga mampu berkiprah dalam era revolusi industry 4.0.
Ke depan bagaimana sinergi pemerintah, swasta, dan pihak pendidikan yang perlu didorong agar Indonesia tidak hanya menjadi pasar, tapi juga berperan aktif untuk memajukan perusahaan lokal, ujarnya.
(Dani Jumadil Akhir)