Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Pentingnya Aspek Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Era 4.0

Taufik Fajar , Jurnalis-Kamis, 25 April 2019 |11:05 WIB
Pentingnya Aspek Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Era 4.0
Foto: Taufik Okezone
A
A
A

Tema tersebut diangkat untuk melihat tren, masalah, dan strategi K3 yang berkembang dan mempengaruhi peningkatan K3 di masyarakat secara global, terutama di negara-negara berkembang. K3 menjadi kebutuhan yang sangat mendasar dalam berbagai kegiatan produksi dan industri atau kegiatan tertentu dalam beroperasi secara produktif. Beberapa contoh kebutuhan K3 di beberapa sektor di Indonesia adalah:

Sektor industri formal (Minyak dan Gas, Penambangan, Konstruksi) Sektor informal (Usaha Kecil Menengah) Sektor layanan publik (Rumah Sakit, Logistik, Layanan Pengiriman Barang.

Bagaimana implementasi pelaksanaan K3 di Indonesia dan bagaimana penerapannya di negaranegara lainnya? Konferensi Internasional tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja akan dibuka oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan dan menghadirkan pembicara dari Iembaga terkait seperti Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Dirjen Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan Kirana Pritasari, Sesditjen Binwasnaker dan K3 Budi Hartawan, Direktur Sistem Inovasi Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Ophirtus Sumule dan Staff Ahli Menteri Komunikasi dan Informatika Henri Subiakto.

2nd ICOHS juga menghadirkan para akademisi, praktisi dan pelaku usaha seperti Akira Yasukouchi (Presiden Masyarakat Antropologi Fisiologis) Jepang, Richard Johnstone (Universitas Teknologi Queensland), Nepos MT Pakpahan (VP HSSE Hulu PT Pertamina Persero), Wan Aminuddin (Departemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Malaysia), Sri Raharjo (Direktur Teknik dan Lingkungan Mineral dan Batubara Kementerian Mineral dan Batubara), Ameeraly Abdeali (Presiden Dewan Keamanan Nasional Singapura), Dwi Soetjipto (Kepala SKK Migas Indonesia), Kelly Johnstone (Universitas Queensland), Prita Widjaya (Garuda Indonesia), Fatma Lestari (Universitas Indonesia), Zulkifli Djunaidi (Universitas Indonesia) dan Heru Susetyo (Universitas Indonesia).

Dalam konferensi ini, juga di gelar beberapa sesi workshop dalam acara pra konferensi terkait beberapa isu panting diantaranya Workshop Keselamatan Transportasi, Workshop Penilaian Risiko Ergonomis, Workshop Penilaian Risiko Psikososial, Workshop Penyakit akibat pekerjaan, Workshop tentang Higiene Industri.

Dan pada Sesi Konferensi Bersama Masyarakat Antropologi Fisiologis Jepang (Simposium Bersama JSPA) menghadirkan nasrasumber Takafumi Maeda, Harunobu Nakamura, Motoharu Takao, Ping Yeap Loh dan Eng Titis Wijayanto.

Dan pada akhirnya Konferensi Internasional tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Negara Berkembang akan bermanfaat untuk membangun jaringan dengan para ahli dan praktisi di K3 dari berbagai negara, membangun kekuatan nasional dan kolaborasi internasional baik dalam penelitian dan praktik, mendapatkan Informasi terkini tentang pengetahuan dan praktik terbaik dalam menerapkan K3 serta melakukan Peluang untuk publikasi internasional.

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement