NEW YORK - Bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street dibuka melemah pada perdagangan Kamis. Investor fokus pada pertemuan antara AS dan China yang dapat memutuskan nasib kesepakatan perdagangan ke depannya.
Dow Jones Industrial Average turun 88,48 poin atau 0,34% menjadi 25.878,85. S&P 500 dibuka lebih rendah sebesar 19,58 poin atau 0,68% pada 2.859,84. Nasdaq Composite turun 90,11 poin atau 1,13%, menjadi 7.853,21 pada bel pembukaan.
Melansir Reuters, Kamis (9/5/2019), pertemuan AS-China akan memutuskan kesepakatan perdagangan yang telah lama ditunggu-tunggu. Bahkan ketika tarif tambahan untuk barang-barang China seperti yang disampaikan Presiden Donald Trump.
Trump bersumpah untuk tidak mundur pada pemberlakuan tarif baru kecuali Beijing "berhenti menipu pekerja kami". Hal tersebut disampaikan ketikadi Washington pada Kamis.
Baca Juga: Wall Street Mixed, Investor Pantau Perundingan Dagang AS-China
China pun telah membalas jika tarif barang-barang China dinaikan USD200 miliar atau menjadi 25%, hal itu menimbulkan kekhawatiran perlambatan ekonomi global dan memicu pelarian ke keselamatan di antara investor.
"Ini adalah perasaan yang mengkhawatirkan bagi investor karena mereka tidak tahu apa yang harus dibuat dari sinyal yang saling bertentangan dari pembicaraan perdagangan ini," kata Mitra Cherry Lane Investments Rick Meckler.
Indeks acuan S&P 500 memperpanjang penurunan beruntun tiga hari yang telah menarik 2,6% di bawah rekor tertinggi 2.954,13 hit minggu lalu.
Baca Juga: Investor Cemas, Wall Street Kembali Anjlok
Adapun pergerakan saham seperti Boeing Co dan Caterpillar Inc turun 0,5%. Micron Technology Inc, Advanced Micro Devices Inc, Nvidia Corp dan Intel Corp turun antara 1% dan 3%.
Indeks Philadelphia Semiconductor yang lebih luas telah menurun hampir 5% minggu ini, dan sedang bersiap untuk mencatat persentase kerugian mingguan terbesar sejak 21 Desember.
Tapestry Inc melonjak 16% setelah perusahaan mengalahkan estimasi laba kuartalan dan mengumumkan program pembelian kembali saham senilai USD1 miliar. Chevron Corp naik 3,5% setelah perusahaan minyak besar itu mengatakan tidak akan meningkatkan tawaran USD33 miliar untuk membeli Anadarko Petroleum Corp.
(Feby Novalius)