Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Begini Upaya Pemerintah Atasi Kenaikan Harga Bahan Pokok di Bulan Puasa

Feby Novalius , Jurnalis-Senin, 13 Mei 2019 |14:56 WIB
Begini Upaya Pemerintah Atasi Kenaikan Harga Bahan Pokok di Bulan Puasa
Forum Merdeka Barat (Foto: Feby/Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Pemerintah sudah menyiapkan antisipasi ketika harga dan konsumsi bahan pokok meningkat saat Puasa hingga Lebaran. Dihitung setiap kali Puasa, terjadi peningkatan konsumsi hingga 20%.

Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian Kemenko Perekonomian Musdalifah Mahmud mengatakan, sebenarnya perayaan Puasa dan Lebaran sesuatu yang rutin. Artinya, setiap kali ada perayaan hari raya seperti ini, pemerintah saling koordinasi untuk menyiapkan stok karena jumlah permintaan seperti cabai, bawang merah, daging dan lain-lainnya meningkat.

Baca Juga: Instruksi Presiden: Jaga Stabilitas dan Harga Bahan Pokok Jelang Puasa

"Untuk hal ini kita koordinasi dengan berbagai direktorat jenderal terkait pangan. Kita lakukan untuk mencukupi, karena saat Ramadan terjadi peningkatan konsumsi 10-20%, baik telur, daging hingga cabai," tuturnya, dalam diskusi di Forum Merdeka Barat (FMB), Jakarta, Senin (13/5/2018).

Untuk stok, lanjutnya, Kemenko Perekonomian berkoordinasi dengan Perum Bulog. Misalnya terkait stok beras, berapa jumlah yang ada di Bulog.

sembako

"Kita antisipasi tahun ini pasti aman. Bulog stok 1,9 juta ton, lalu masuk musim panen raya juga. Bulog bisa menyerap semaksimal mungkin," tuturnya.

Kemudian dalam mengantisipasi lonjakan permintaan cabai, bawang merah dan lainnya dikoordinasikan dengan Direktorat Jenderal Hortikultura. Hal ini diantisipasi dengan melakukan tambahan penanaman 4 bulan sebelum Puasa.

"Kemudian distribusi juga diantisipasi dengan Kemendag. Meskipun kita produsen beras terbesar tapi ada daerah yang belum surplus. Nah kita yakinkan distribusi ini lancar," ujarnya.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement