JAKARTA - Emiten properti, PT Perdana Gapuraprima Tbk (GPRA) sepakat untuk membagi dividen sebesar Rp1 per lembar saham. Sehingga total dividen yang dibagikan sebesar Rp4,2 miliar atau 11,32% dari laba bersih tahun 2018 yang tercatat sebesar Rp37,2 miliar. Keputusan pembagian dividen tersebut telah mendapatkan persetujuan dari pemegang saham dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST).
Direktur Utama GPRA, Arvin F Iskandar mengatakan, sesuai dengan keputusan RUPST kali ini, total nilai dividen tahun buku 2018 yang dibagikan kepada para pemegang saham sebesar Rp4,2 miliar dan sisa laba bersih akan dicatatkan sebagai laba ditahan.”Laba ditahan tentunya untuk pengembangan perseroan tahun ini,” kata Arvin dilansir dari Harian Neraca, Selasa (14/5/2019).
Baca Juga: Perdana Gapuraprima Bakal Buyback Saham dan Rombak Direksi
Disampaikannya, laba ditahan itu selanjutnya akan menambah kas internal dan akan digunakan untuk belanja modal tahun ini sebesar Rp235 miliar hingga Rp258 miliar. Dimana sumber dana 60% dari kas internal dan 40% berasal dari pinjaman perbankan. Sementara itu, lanjut dia, penggunaan belanja modal tersebut akan digunakan untuk pengembangan proyek perumahan di Pakuan Bogor dan penyelesaian proyek pengembangan apartemen di kawasan Puri, Jakarta Barat.”Saat ini, sudah 30% dari total belanja modal yang telah di realisasikan,” kata dia.
Kata Arvin, perseroan juga menggelar RUPSLB yang memutuskan untuk menerbitkan MTN senilai Rp200 miliar hingga Rp250 miliar. Surat Utang jangka pendek itu diharapkan diterbitkan pada kuartal III 2019.“Rencananya, dana hasil penerbitan MTN akan digunakan untuk mengakuisisi perusahaan terafilliasi yang tengah mengembangkan dua perumahan tapak dan satu high rise,” papar dia.

Tahun ini, perseroan membidik marketing sales sebesar Rp600 miliar. Salah satu upaya untuk mencapai itu adalah perusahaan tengah menambah satu proyek baru dan menggarap empat proyek existing, seperti Bukit Cimanggu City, Metro Cilegon, Bellevue Place dan Bhuvana, serta villa. Dengan berbagai proyek yang dikerjakan, perseroan optimis dapat mencatatkan pertumbuhan pendapatan di tahun ini.
Menurut Arvin, tahun ini perusahaan memproyeksikan net profit bisa tumbuh 10% dibandingkan dengan tahun lalu. Kemudian untuk memenuhi target penjualan sebesar Rp600 miliar, lanjutnya,GPRA akan terus berupaya dengan kerja sama baik dengan perbankan maupun dengan agen properti.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)