JAKARTA - Nabi Muhammad SAW adalah sosok yang sangat mengutamakan hubungan harmonis antarindividu. Oleh karena itu, beliau rajin membina para sahabat untuk berkomunikasi yang baik.
Pembelajaran itu akhirnya membentuk karakter para sahabat untuk belajar bagaimana berkomunikasi yang baik. Pembelajaran itu akhirnya membentuk karakter para sahabat, menjadi sosok yang santun dan berakhlak mulia.
Mereka saling menjaga hubungan silaturahmi dan teguh menjalankan agama Allah. Nabi Muhammad SAW pernah bersabda, "Sesungguhnya aku tidak diutus kecuali untuk menyempurnakan ahlak mulia." (HR Bukhari)
Berkomunikasi Gaya Rasulullah, seperti dikutip dari buku 'Jejak Bisnis Rasul' yang diterjemahkan dari 'Jejak Bisnes Rasul' karya Muhammad Sulaiman, Ph.D. dan Aizuddinnur Zakaria terbitan PTS Profesional Publishing Malaysia pada 2010, Rabu (22/5/2019) antara lain :
1. Komunikasi dengan Gaya Metode Pengulangan
Dari Anas bin Malik RA, "Apabila beliau (Nabi Muhammad SAW) mengatakan kalimat, dia mengulang sebanyak tiga kali sehingga dipahami." (HR Bukhari).
2. Membuat Teguran yang Sopan Tanpa Menyakiti Orang
Abu Humaid As-Sa'idi mengabarkan, "Rasulullah memberi tugas kepada seorang lelaki, yaitu Ibnu Lutbiyah untuk mengambil zakat Bani Sulaiman. Ketika ia kembali menemui Nabi, ia berkata, 'Ini harta zakat dan ini hadiah untukku (dari orang-orang yang membayar zakat). Lalu Nabi berkata, 'Jika benar begitu, lebih baik kamu duduk saja di rumah ibu bapak kamu hingga hadiah itu datang sendiri kepada mu.'
Kemudian, beliau berkhutbah di hadapan kami lalu memuji Allah dan menyanjung-Nya, lalu berkata, "Amma ba'du..."
Baca Juga: 50 Tahun Berkarya, Indomie Konsisten Hidupkan Inspirasi Indomie untuk Negeri
Follow Berita Okezone di Google News
(rhs)